HOLOPIS.COM, SULTRA – Bencana banjir melanda pemukiman warga yang tersebar di dua desa di Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, banjir masih bertahan di Desa Labungga dan Desa Laronanga di Kecamatan Andowia.
“Banjir setinggi 50 sentimeter masih merendam dua desa tersebut hingga hari ini,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Rabu (31/7).
Abdul menjelaskan bahwa banjir telah terjadi sejak Selasa (30/7) di 13 desa di Kecamatan Andowia dan Asera. Banjir disebabkan luapan air Sungai Anggomate dan Lambudoni setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Konawe Utara sepanjang hari.
“Ketinggian air mencapai 80 sentimeter. Air berangsur surut pada malam harinya,” imbuhnya.
Abdul menjelaskan bahwa akibat banjir, sebanyak 1.812 jiwa terdampak. Dimana beberapa warga terdampak diantaranya mengungsi di tempat kerabat.
Kerugian materil yang diakibatkan banjir ini antara lain sebanyak 1.252 unit rumah terdampak. Banjir juga merendam lahan dan empang siap panen seluas 3,4 hektar. Satu unit sekolah SD 6 Andowia ikut terdampak kejadian ini.
“Jaringan perpipaan saluran air bersih Desa Laronanga dan Desa Larobende rusak akibat banjir,” ungkapnya.
Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kabupaten Konawe Utara, TNI, POLRI, Basarnas, Satpol, Dinas Pemadam Kebakaran, Dinas Perhubungan, dan Forum PRB setempat melakukan penanganan darurat di lapangan.
Tim gabungan bersama warga pun mulai membersihkan lingkungan dari sisa-sisa banjir. Adapun kebutuhan mendesak yang perlu segera ditangani antara lain bantuan makanan dan sarana air bersih untuk pembersihan rumah warga.