HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kinerja mayoritas bursa di Asia mengalami penguatan pada perdagangan Rabu (31/7) pagi ini, termasuk bursa Indonesia.
Berdasarkan data perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat di level 7.251, dan berpeluang untuk bergerak dalam rentang 7.200 – 7.270.
Analis Pasar Keuangan, Gunawan Benjamin menerangkan, penguatan IHSG dan sejumlah bursa di Asia para pagi ini ditopang oleh melemahnya imbal hasil US Treasury dan indeks USD.
Namun, kinerja mata uang rupiah pada perdagangan pagi ini ditransaksikan melemah di level Rp16.310 per dolar AS. Rupiah berpeluang bergerak dalam rentang Rp16.270 hingga Rp16.330 per dolar AS selama sesi perdagangan hari ini.
Selain itu, agenda ekonomi juga memberikan peranan terhadap kinerja pasar keuangan, yang terlihat data kepercayaan konsumen AS, dimana indeksnya mengalami penguatan di atas level 100.
Sementara itu, kinerja manufaktur China masih mengalami kontraksi pada bulan Juli, di mana indeks manufakturnya berada di level 49,4.
“Data tersebut menjadi sentimen negatif bagi pasar di Asia hari ini,” kata Gunawan dalam hasil risetnya, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (31/7).
Di sisi lain, kata Gunawan, pelaku pasar di Asia juga tengah menanti kebijakan Bank Sentral Jepang atau BoJ, yang akan menetapkan besaran bunga acuannya.
“Selebihnya, pasar keuangan akan disuguhkan data inflasi AS pada perdagangan besok yang menjadi penggerak pasar selanjutnya,” ujarnya.
Meskipun IHSG menorehkan hasil yang positif, namun kinerja mata uang rupiah pada perdagangan pagi ini ditransaksikan melemah di level Rp16.310 per dolar AS, dan berpeluang untuk bergerak dalam rentang Rp16.270 hingga Rp16.330.
Sedangkan untuk harga emas terpantau mengalami penguatan dibandingkan dengan harga kemarin di level USD2.407 per ons troy
