HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia menyampaikan, bahwa investasi asing kemungkinan belum akan masuk ke Ibu Kota Nusantara (IKN) hingga periode pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berakhir.
Hal ini berkaitan dengan prioritas pemerintah untuk menempatkan pemodal dari dalam negeri dalam dalam proyek pembangunan IKN di tempat yang paling dekat dengan pusat pemerintahan, atau yang dalam hal ini masuk dalam klaster 1 IKN.
Sedangkan untuk pengembangan kawasan di IKN, alias masuk dalam pembangunan klaster 2, barulah ditempatkan investasi dari asing. Sehingga, penempatan investasi asing kemungkinan baru akan dimulai pada era Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Pembangunan IKN di klaster pertama sekarang, kita fokus ke Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Klaster kedua kita fokus ke asing, asing sudah ada yang mendaftar, tapi belum kita eksekusi,” ujar Bahlil dalam konferensi pers, seperti dikutip Holopis.com, Senin (29/7).
Bahlil mengatakan, pengembangan klaster 2 untuk investasi masih menunggu rampungnya pembangunan kelengkapan infrastruktur dasar di klaster pembangunan 1 atau persisnya di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) 1A.
Ia pun memprediksi, pembangunan infrastruktur dasar kemungkinan baru rampung paling lambat pada November 2024. Sedangkan pelantikan Presiden terpilih akan dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2024.
“Berarti start mereka (investor asing) di Desember untuk groundbreaking,” kata Bahlil.
Meski demikian Bahlil masih enggan untuk menyebutkan spesifik nama-nama perusahaan asing yang siap menjadi peserta groundbreaking di IKN. Termasuk, proyeksi nilai investasi yang akan masuk ke IKN dari kantong perusahaan asing.
“Saya tidak sebut spesifik, tapi ada negara dari Uni Eropa, kawasan Asia ada, Asean ada,” tandasnya.