HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden DPP PKS (Partai Keadilan Sejahtera) Ahmad Syaikhu menyampaikan ucapan duka atas wafatnya Wapres Republik Indonesia, KH Hamzah Haz yang wafat di usianya yang ke 83 tahun.
“Innalillahi wa inna ilaihi rooji’un. Keluarga Besar Partai Keadilan Sejahtera menyampaikan duka yang mendalam atas meninggal dunianya Dr. KH. Hamzah Haz,” kata Syaikhu dalam keterangan persnya yang diterima Holopis.com, Rabu (24/7).
“Beliau Wakil Presiden Republik Indonesia periode 2001-2004 dan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan periode 1998–2007,” imbuhnya.
Syaikhu mengatakan bahwa Hamzah Haz adalah sosok yang sangat berjasa besar bagi bangsa Indonesia. Apalagi mantan Wapres Megawati tersebut menjadi sosok yang sangat toleran dan peka terhadap kesejahteraan rakyat Indonesia.
“Almarhum adalah tokoh yang memiliki kontribusi besar dalam sejarah politik Indonesia. Beliau berjuang untuk keadilan, toleransi, dan kesejahteraan rakyat,” ujarnya.
Kemudian, Syaikhu juga memuji sepak terjang Hamzah Haz selama hidupnya. Sehingga almarhum patut mendapatkan doa terbaik dari seluruh rakyat Indonesia agar lancar menghadap Sang Khaliq.
“Dedikasi beliau untuk bangsa dan negara akan selalu dikenang dan diapresiasi. Mari kita bersama-sama mendoakan agar beliau mendapatkan husnul khatimah dan kebahagiaan di akhirat,” tuturnya.
Terakhir, Ahmad Syaikhu juga menyampaikan doa agar almarhum Hamzah Haz mendapatkan tempat terbaik di sisi Tuhan, sekaligus keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan yang besar atas musibah ini.
“Semoga almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya, diterima amal ibadahnya, diampuni segala khilafnya, dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran dan ketabahan,” pungkas Syaikhu.
Hamzah Haz meninggal dunia pada hari Rabu, 24 Juli 2024 pukul 09.30 WIB. Wakil Presiden (Wapres) RI ke-9 Hamzah Haz dikatakan meninggal dunia di kediamannya wilayah Matraman, Jakarta Timur. Hamzah Haz disebut berpulang setelah terjatuh kala ingin melaksanakan salat duha.
Saat ini, jenazah almarhum Hamzah Haz sudah dikebumikan di samping makam istrinya, yakni di desa Desa Jogjogan, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
