Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden memberikan kabar mengejutkan bagi warga AS maupun warga dunia, dengan menyatakan mundur dari ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) AS tahun 2024.

Keputusan ini diambil setelah partainya, Demokrat kehilangan kepercayaan, Biden yang saat ini berusia 81 tahun mampu mengalahkan Donald Trump.

Mundurnya Biden mendapat respons beragam dari sejumlah investor. David Wagner misalnya, yang merupakan Manajer di Aptus Capital Advisors LLC. Ia mengatakan, reaksi pasar lebih fokus pada siapa pengganti Biden selanjutnya.

“Peristiwa yang lebih besar bagi pasar adalah siapa yang akan mencalonkan diri dari Demokrat,” kata Wagner dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com, Senin (22/7).

Meskipun Biden telah menyatakan dukungan terhadap Kamala Harris yang merupakan wakilnya saat ini, namun pasar tentu masih meyakini banyak nama-nama lainnya yang cukup potensial untuk menjadi pengganti Biden sebagai capres.

“Biden mendukung Harris, namun menurut saya akan ada banyak ‘juru masak’ di dapur selama dua minggu ke depan yang bersaing untuk mendapatkan posisi tersebut – saya yakin peluangnya terbuka lebar,” tambah dia.

Sementara itu, Market Strategis di Raymond James, Ellis Phifer menilai keputusan Biden menimbulkan ketidakpastian terhadap pasar. Ia memprediksi pergerakan obligasi akan cenderung bergerak negatif ke depannya.

“Saya kira obligasi mungkin berada pada sisi negatif besok,” imbuhnya.

Senada, CEO Hedge Fund Typhon Capital Management, James Koutoulas juga memprediksi terjadinya volatilitas terhadap pasar yang cukup tinggi imbas dari ketidakpastian ini. Ia juga menyoroti kinerja buruk Biden selama masa kampanye berlangsung.

“Saya pikir kita akan melihat volatilitas yang lebih besar karena hal ini menambah ketidakpastian. Trump masih menjadi favorit kuat untuk menang, dan Biden sangat buruk sehingga penggantinya pun memiliki peluang lebih besar untuk mengalahkannya,” sebut dia.

Namun menurut Rick Meckler yang merupakan Mitra di Cherry Lane Investment menyebut, bahwa keputusan Biden tentunya sudah diperhitungkan investor sejak jauh-jauh. terlebih dengan kondisi Biden yang kurang prima belakangan ini.

Namun baginya, yang saat ini menjadi fokus pasar adalah soal pengganti Biden untuk melawan Donald Trump di Pilpres pada November mendatang.

“Ini tentu merupakan sesuatu yang sudah diperhitungkan para investor. Namun, hal ini menunjukkan adanya ketidakpastian yang sangat besar baik dalam hal siapa kandidatnya, meskipun kemungkinan besar adalah Wakil Presiden (Harris),” tuturnya.

“Tentu saja jika yang menjabat adalah Wakil Presiden, hal ini mungkin mencerminkan kelanjutan dari kebijakan ekonomi Partai Demokrat saat ini sehingga tidak banyak berubah dalam hal pandangan investor, dan bagaimana pasar akan bereaksi serta apa yang mungkin akan dihadapi,” pungkasnya.