20 Penyandang Disabilitas Dapat Pelatihan Barista di Karawang

HOLOPIS.COM, KARAWANG – Dalam upaya meningkatkan kemandirian ekonomi, pelatihan Barista diadakan untuk 20 penyandang disabilitas di Karawang.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang diinisiasi oleh PT PNM (Permodalan Nasional Madani).

Acara ini digelar selama tiga hari, dari tanggal 19 hingga 21 Juli 2024, pelatihan ini dilaksanakan di Hotel Asialink, Karawang Barat, Karawang, Jawa Barat.

Founder Kreasi Tuli Indonesia, Ina Raya menyampaikan, bahwa melalui kegiatan vokasi kreasi kopi disabilitas ini, para penyandang disabilitas dapat berkreasi dan mandiri.

“Target utama kami adalah memberdayakan para sahabat kita. Keterbatasan bukanlah penghalang untuk berkreasi sehingga mereka memiliki keterampilan dan mandiri,” ujar Ina kepada Holopis.com, Jumat (19/7).

Pelatihan barista ini didampingi oleh mentor disabilitas yang sudah mahir dan profesional di bidangnya. “Mentornya adalah seorang barista disabilitas profesional yang bekerja di kafe,” tambah Ina.

Peserta pelatihan berasal dari berbagai jenis disabilitas, termasuk tunarungu, tunawicara, tunanetra, dan tunadaksa, yang berasal dari Kreasi Tuli Indonesia wilayah Karawang dan Bekasi.

Dalam kesempatan yang sama, penanggung jawab kegiatan TJSL PT PNM Cabang Bekasi, Sukaja Majid, yang akrab disapa Jacko, menyampaikan bahwa Madani Vokasi Akademi memberikan pelatihan khusus yang berfokus pada penyandang disabilitas.

“Diharapkan melalui pelatihan ini, para sahabat disabilitas bisa bekerja sebagai peracik kopi atau yang lebih dikenal dengan barista,” kata Jacko.

Lebih lanjut, Jacko menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak akan berhenti di sini saja. “Kami dari PT PNM melihat peluang ini untuk terus melakukan pendampingan. Apalagi, kami memiliki mitra bisnis dan mitra dagang yang tergabung dalam nasabah PNM. Keahlian yang diperoleh dalam pelatihan ini memiliki korelasi dengan kebutuhan para pengusaha, sehingga kami akan berusaha agar para sahabat disabilitas yang sudah dibekali kemampuan soft skill ini bisa tersalurkan bekerja di dunia usaha,” tutup Jacko.