HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan mengatakan, pelemahan ekspor Indonesia yang terjadi pada periode Juni 2024 salah satunya disebabkan oleh penurunan harga komoditas secara global.
Pria yang akrab disapa Zulhas itu menyampaikan, pelemahan kinerja ekspor secara bulanan ini sebenarnya terjadi pada seluruh sektor. Namun sektor yang paling melemah paling dalam yakni pertambangan yang turun 25,09 persen.
“Penurunan harga komoditas global, terutama komoditas ekspor utama Indonesia, mempengaruhi dinamika ekspor Juni 2024,” kata Zulhas dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (17/7).
“Dibanding bulan sebelumnya, harga komoditas batu bara turun 4,87 persen, nikel 10,67 persen, tembaga 4,84 persen serta emas 1,05 persen,” lanjutnya merinci.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) ekspor Indonesia pada Juni 2024 tercatat sebesar 20,84 miliar dolar AS. Nilai ini turun 6,65 persen dibanding bulan sebelumnya. Namun secara tahunan, nilai ekspor Juni 2024 naik 1,17 persen.
Adapun pelemahan ekspor pada Juni 2024 dipicu oleh pelemahan ekspor nonmigas yang sebesar 6,20 persen dan migas 13,24 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, Mei 2024.
Sementara untuk produk dengan penurunan ekspor terdalam yakni logam mulia, perhiasan/permata yang turun 45,76 persen, nikel dan barang daripadanya 25,20 persen, ampas/sisa industri makanan 19,56 persen, alas kaki 18,96 persen serta berbagai produk kimia 14,43 persen.
Kedati demikian di tengah penurunan tersebut, ekspor beberapa produk nonmigas Indonesia justru mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Beberapa produk tersebut seperti lemak dan minyak hewan/nabati yang naik signifikan sebesar 68,06 persen, barang dari besi dan baja 46,33 persen, serta timah dan barang daripadanya 38,82 persen.
Lebih lanjut, Zulhas menyampaikan, bahwa Tiongkok, AS, dan India masih menjadi pasar utama ekspor nonmigas Indonesia pada Juni 2024, dengan total nilai ekspor mencapai 8,46 miliar dolar AS dan andil 43,14 persen terhadap total ekspor nonmigas nasional.
Masih dari sisi tujuan ekspor nonmigas, dilaporkan adanya kenaikan nilai ekspor untuk beberapa negara mitra dagang, seperti Inggris yang naik 113,29 persen, Mesir 97,73 persen, Pakistan 66,92 persen, Taiwan 34,21 persen, dan Arab Saudi 23,11 persen.
Namun di sisi lain, terjadi penurunan kinerja ekspor nonmigas Indonesia ke sejumlah negara mitra dagang, seperti Spanyol yang turun 51,92 persen, Jerman 34,87 persen, Jepang 30,14 persen, Turki 26,68 persen, dan Kanada 23,76 persen.
“Penurunan kinerja ekspor Indonesia Juni 2024 juga dipicu tren ekspor ke beberapa negara mitra dagang utama Indonesia,” pungkas Mendag Zulhas.