NewsMiliterKSAL Tekankan Pentingnya Penguatan Alutsista Untuk Pertahanan Maritim

KSAL Tekankan Pentingnya Penguatan Alutsista Untuk Pertahanan Maritim

HOLOPIS.COM, JAKARTA – KSAL (Kepala Staf Angkatan Laut) Laksamana Muhammad Ali menyebut tantangan maritim negara Indonesia akan semakin komplek ke depannya.

Hal tersebut Muhammad Ali saat memimpin acara Shipnaming dan Launching dua Unit Kapal PC 60 Meter di galangan kapal PT. Caputra Mitra Sejati, Banten,

Muhammad Ali juga menjelaskan bahwa luasnya wilayah Perairan Indonesia dan yurisdiksi nasional, tidak hanya memberikan karunia kekayaan alam dan potensi maritim yang melimpah, melainkan juga menghadirkan tantangan dan ancaman maritim yang besar.

“Ancaman tersebut berevolusi seiring kemajuan teknologi dan kompetisi global untuk menguasai sumber daya maritim. Hal ini mengakibatkan meningkatnya dinamika dan kompleksitas tugas TNI AL ke depan,” kata Muhammad Ali dalam pernyataannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (12/7).

Oleh karena itu, untuk mendukung pelaksanaan tugas tersebut, khususnya di bidang keamanan laut, TNI Angkatan Laut terus menambah jumlah armadanya dengan pembangunan kapal-kapal patroli secara bertahap hingga memenuhi jumlah alutsista yang dibutuhkan.

“Pembangunan kapal PC 60 meter ini, merupakan realisasi dari program prioritas pembangunan kekuatan untuk mencapai visi TNI Angkatan Laut 2045 yang modern, berdaya gentar kawasan dan berproyeksi global,” ucapnya.

Kedua kapal tersebut diberi nama KRI Hampala-880 yang nantinya akan ditempatkan di Satuan Kapal Patroli (Satrol) Lantamal XI Merauke dan KRI Lumba-Lumba-881 yang akan ditempatkan di Satrol Lantamal XIII Tarakan, di mana Kapal PC 60 M ini dibutuhkan karena kontigensi di wilayah tersebut, khususnya dalam mengatasi eskalasi mendesak dari kejahatan di laut.

Kapal PC 60 M merupakan salah satu jenis kapal perang karya putra putri bangsa yang dibangun di Galangan PT. Caputra Mitra Sejati, Banten. Kapal tersebut memiliki spesifikasi teknis yaitu panjang 61,20 meter, lebar 8,50 meter, draught 2,20 meter, kecepatan maksimum 24 knots, kecepatan jelajah 17 knots dan menggunakan mesin pendorong pokok 2 unit MTU 20 V 4000 M 73 L (2050 RPM/3600 KW).

Kapal PC 60 M ini memiliki beberapa keunggulan yaitu diperkuat dengan main gun 1 unit meriam kaliber 40 mm Marlin Ilos dan 2 unit mitraliur kaliber 12,7 mm Pindad dan mampu beroperasi di berbagai medan dan cuaca. Dengan kecepatan maksimum 24 knots dan kelincahan yang dimiliki, kapal ini mampu memenuhi berbagai misi operasi baik penegakkan hukum di laut, infiltrasi, eksfiltrasi maupun misi SAR dengan sangat baik.

Pembangunan dua unit Kapal PC 60 M ini, merupakan salah satu komitmen TNI AL dalam melaksanakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), serta mengurangi produk impor, guna mendukung pemerintah dalam meningkatkan perekonomian, sekaligus sebagai wujud kemandirian bangsa dalam pemenuhan Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) dan meningkatkan peran Indonesia dalam rantai suplai global.

Ruang Mula

Rekomendasi

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Dirgahayu Indonesiaku ke 79 Tahun
WEBINAR : BELAJAR CARA-CARA PRAKTIS PERSIAPAN SELEKSI CPNS 2024 BERSAMA ASN/PNS

berita Terbaru

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

KSAL Bahas Peningkatan Kerja Sama Militer dengan Dubes India

KSAL (Kepala Staf Angkatan Laut) Laksamana Muhammad Ali melakukan pertemuan dengan Dubes India untuk Indonesia dan Timor Leste Sandeep Chakravorty.

TNI Gagalkan Penyelundupan Ganja Seberat 200 Gram di Wilayah Perbatasan Papua

TNI melalui Satuan Tugas pengamanan perbatasan Batalyon infanteri 122/Tombak Sakti mengamankan pelaku penyelundupan narkotika jenis ganja.

Satgas Habema dan Warga Kalibuk Meriahkan Lomba Rangkaian HUT RI

Satuan Tugas Yonif Raider 323/Buaya Putih Kostrad, yang tergabung dalam Komando Operasi HABEMA di Papua, melaksanakan pengamanan di Kampung Kalibuk, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak, Papua Tengah, pada hari Sabtu (24/8).

TNI AL Amankan Pekerja Migran yang Bakal Diselundupkan ke Malaysia

TNI AL (Angkatan Laut) melalui Pangkalan TNI AL Tanjung Balai Karimun (Lanal TBK) kembali menggagalkan upaya penyelundupan pekerja migran ilegal.