Fokus utama adalah menanam pohon buah yang hasilnya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk meningkatkan ekonomi lokal.
Komitmen awal SKK Migas dan ENI adalah menanam 1.000 bibit pohon buah dalam dua tahun pertama, dengan pemeliharaan selama dua tahun berikutnya.
Kemudian, Technical Director ENI Indonesia, Juan Carlos Coral, menyampaikan rasa bangganya bisa berkontribusi pada pembangunan ruang terbuka hijau di Nusantara.
“Kami bangga dapat berkontribusi dalam proyek ini yang sejalan dengan visi keberlanjutan kami. Masa depan anak cucu kita ada di tangan kita dan bisa kita mulai dengan mengurangi jejak karbon dan reforestasi lahan,” terang Juan.
Selain itu, dilakukan juga penanaman 1.000 pohon buah tropis unggul di lahan Puspantara mulai dari Nangkadak, Wanyi, Jeruk dan beberapa buah-buahan tropis lainnya.
Kepala Desa Suko Mulyo, Mustain, menyampaikan rasa terima kasih atas kolaborasi aktif menghadirkan destinasi wisata dalam rangka pengelolaan ruang hijau di IKN.
“Kami sangat berterima kasih atas inisiatif ini, yang tidak hanya memperindah desa kami tetapi juga memberikan peluang ekonomi baru bagi warga Desa Suko Mulyo. Kami siap untuk bergerak menyukseskan program ini.” ucap Mustain.
Dengan pendekatan pentahelix (kolaborasi yang melibatkan lima komponen yakni, pemerintah, masyarakat, akademisi, pelaku usaha, dan media) dan partisipatorik, Puspantara diharapkan menjadi contoh sukses dari kolaborasi antara pemerintah, swasta, akademisi, dan masyarakat dalam pembangunan ruang hijau yang berkelanjutan.