HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bakal kembali menguat di awal Juli 2024 ini, setelah sebelumnya indeks saham Indonesia itu ditutup menguat 1,37 persen ke level 7.063,57 pada Jumat (28/6) pekan kemarin.
Head of Research Phintraco Sekuritas, Valdy Kurniawan menjabarkan, bahwa secara teknikal menunjukkan adanya potensi rebound lanjutan. Pasalnya pergerakan IHSG pada hari ini membentuk pola white marubozu.
Hal tersebut sejalan dengan konfirmasi golden cross antara MA5 dan MA20 serta pelebaran positive slope pada MACD. Untuk itu, Valdy memproyeksikan IHSG akan bergerak di rentang 7.100 – 7.150.
Selain itu, penguatan IHSG juga didukung oleh sentimen positif dari global, dimana terdapat perlambatan kenaikan Personal Core Expenditure (PCE) Price Index di Amerika Serikat (AS). Hal sini menjaga ekspektasi pasar terhadap peluang pemangkasan The Fed Rate pada September mendatang.
“Peluang pemangkasan masih di atas 50 persen. Ini menjadi sentimen positif terutama bagi negara-negara berkembang yang mengalami tekanan nilai tukar dalam beberapa waktu terakhir,” jelas Valdy dalam risetnya, seperti dikutip Holopis.com, Senin (1/7).
Kemudian dari pasar domestik, pelaku pasar juga menantikan rilis data inflasi Juni 2024 yang rencananya akan dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) pada hari ini, Senin (1/7).
Adapun pada periode Juni ini, inflasi Indonesia diproyeksikan akan melambat di level 2,7 persen secara tahunan atau year on year (yoy), dari inflasi pada Mei 2024 yang berada di angka 2,84 persen yoy.
“Meskipun terdapat perayaan Idul Adha pada 2024, konsensus masih memperkirakan bahwa tekanan harga pangan di bulan Juni sudah mulai melandai,” kata Valdy.
Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya menyebut rilis data inflasi akan memberikan warna pada pergerakan IHSG. Pasalnya, data inflasi ini akan menjadi penopang pergerakan IHSG untuk beberapa waktu ke depan.
“Namun masih cukup besarnya arus capital outflow yang tercatat selama tahun berjalan ini turut memberikan sentimen tersendiri bagi pergerakan IHSG,” jelas dia.
Namun, William juga mencermati fluktuasi nilai tukar rupiah dan harga komoditas yang juga bakal menjadi faktor utama yang mempengaruhi pergerakan IHSG pada awal Juli ini. Ia memproyeksikan IHSG akan menguat terbatas di rentang 6.903 – 7.123.