HOLOPIS.COM, JAKARTA – Halo sobat Holopis! Siapa yang sudah tau permainan Cornhole? Yaps, Cornhole itu merupakan salah satu permainan ada di Amerika Utara, dan juga dikenal sebagai lempar kantung yang berisi biji jagung atau biji resin plastik.

Cornhole ini juga menjadi permainan yang populer di Amerika Utara, dan kini sudah mulai masuk atau dikenal di Indonesia.

Namun, siapa si yang memperkenalkan permainan ini? dari mana permainan ini berasal? Bagaimana sejarahnya? Yuk! simak disini sejarah awal mula Cornhole diperkenalkan di Amerika Utara dan masuk ke Indonesia.

Sebagai informasi, bahwa Indonesia untuk pertama kalinya mengadakan Indonesian Cornhole League bertajuk ‘Cornhole Indonesia, anyone can play, anyone can win!‘, yang berlangsung di GOR Cempaka Putih, Jakarta Timur, pada hari Sabtu, 29 Juni 2024.

Sebagai informasi, bahwa Cornhole sendiri merupakan permainan yang berasal dari Amerika Utara. Permainan ini dikenal juga sebagai permainan lempar kantung yang berisi biji jagung atau biji resin plastik.

Adapun pada liga Cornhole Indonesia di tahun 2024 ini, tersaji dalam dua divisi, dimana pemain yang bertanding pada divisi 1 adalah mereka yang sebelumnya masuk dalam 16 besar turnamen Cornhole di tahun 2023. Sedangkan untuk pemain Divisi 2, terbuka bagi masyarakat luas.

Dalam turnamen tersebut, Founder Cornhole Indonesia, William Socrates mengungkapkan, bahwa pada dasarnya Cornhole itu memang permainan. Dirinya pun menceritakan bahwa permainan tersebut sejatinya telah lama dimainkan oleh orang-orang di negara-negara Eropa.

“Jadi, sejarahnya cornhole itu adalah permainan yang dikenal di eropa sebenarnya, tapi Amerika mengklaim bahwa merekalah yang menemukan,” kata William, seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (29/6).

Lebih lanjut lagi, dia menjelaskan bagaimana awal mulanya Amerika mengklaim Olahraga Cornhole ini sebagai permainan olahraga yang berasal dari negeri Paman Sam.

“Jadi kenapa bisa sampai di Amerika, pada saat perang dunia pertama mereka tuh, prajurit-prajurit perang yang belum tembak-tembakan, ceritanya mereka nunggu perang, dengan pakai biji jagung ransum mereka, ditaro ke dalam kaos kakinya, di lempar-lempar la ke kota yang ada lobangnya,” tuturnya.

“Itu lah prajurit-prajurit mereka, makanya begitu mereka balik selesai perang, mereka tetap mainin itu, set sampai lah jadi kayak sekarang,” tambahnya.

Dalam kesempatan itu juga, Wiliam menjelaskan bahwa masuknya permainan Cornhole ke Indonesia bermula saat Pandemi Covid-19, yakni pada tahun 2020 lalu, dimana ia mengaku mengetahui permainan lempar jagung itu dari sosial media.

“Sebenernya, semua saya rasa sama kayak saya, tahun 2020, kita semua kebanyakan di rumah, kebanyakan megang HP, swipe swipe, keluarlah video-video cornhole, ACL namanya, Amerika Cornhole Holik di Amerika,” ungkapnya.

Lalu, ia mengungkapkan faktor utama yang membuat permainan tersebut masuk dan terkenal di Indonesia adalah karena banyaknya orang yang telah melihatnya dan senang juga dengan video Cornhole yang berseliweran di media sosial saat itu.

“jadi memang di Amerika itu Cornhole itu tetap diperbolehkan tanding, karena memang dia ada social distancingnya, jadi tetap diperbolehkan, nah dari situlah, mungkin poinnya, karena semakin banyak orang yang melihat dari sosial media, kelihatan banyak orang yang makin seneng lihatnya, lalu dikemas dengan baik, disitulah mereka terkenal,” pungkasnya.

Sekedar diketahui untuk sobat Holopis, permainan ini ternyata sangat mudah sekali cara bermainnya, dimana pemain atau tim, bergiliran untuk melempar kantong atau bean bags kain yang berisi biji jagung ke papan miring yang berlubang di ujungnya.

Tujuan dari permainan ini adalah untuk mencetak poin dengan mendaratkan kantong di papan dengan mendapatkan satu poin, atau juga memasukkan kantong ke dalam lubang yang ada di ujung papan dan mendapatkan tiga poin.