Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Arung Jeram FAJI DKI Jakarta 2024 siap digelar di Sungai Ciliwung, Srengseng Sawah, Jagakarsa,
Jakarta Selatan, 24-26 Juni 2024. Kejurnas ini akan diikuti oleh 252 peserta putra dan putri dari 9 provinsi.

Kejuaraan ini akan mempertandingan kelas R4 di kategori open, youth, junior, senior, dan master putra putri, dengan nomor lomba sprint, head to head (H2H), slalom, dan down river race (DRR). Ini merupakan Kejurnas ke-16, terakhir pelaksanaan Kejurnas berlangsung pada 2022 lalu di Sungai Pakalen, Probolinggo, Jawa Timur.

“Terakhir kita berjumpa di Kejurnas pada 2022 lalu di Sungai Pekalen. Seperti yang diketahui, dalam dua tahun ini fokus kita ada di satu event yang telah ditunggu-tunggu selama 25 tahun, Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara, sehingga Kejurnas ke-16 ini baru bisa dilaksanakan di tahun ini. Kejuaraan ini merupakan pembinaan prestasi yang akan menghasilkan atlet-atlet terbaik di level nasional maupun internasional,” kata Ketua Umum PB FAJI Mayjen TNI Mar (Purn) Saud F. Tambatua saat membuka Kejurnas di Kizi Jihandak/SDS PUSZIAD, Jakarta, Minggu (23/6), sebagaimana rilis yang diterima Holopis.com.

Ini kali pertama DKI Jakarta menjadi tuan rumah penyelenggaraan Kejurnas, dan pihaknya sangat mengapresiasi hal tersebut. Mengingat melaksanaan kejuaraan di Sungai Ciliwung merupakan tantangan besar terutama di bidang konservasi dan lingkungan.

“Saya mengapresiasi keinginan DKI Jakarta sebagai tuan rumah penyelenggara Kejurnas ini. Tantangannya cukup besar, khususnya di sungainya. Mengingat debit air yang tidak begitu besar saat ini, makanya BPBD DKI Jakarta akan menambah debit air lagi dari Katulampa. Semoga yang bertugas disiplin dan menjaga faktor keselamatan,” tambah Saut.

Ada empat pilar yang diusung olahraga arung jeram selain prestasi, wisata, juga ada lingkungan (konservasi), dan kebencanaan. Karena sungai adalah kehidupan, pihaknya mengingatkan seluruh pihak yang berperan di dalam Kejurnas ini untuk juga menjaga sungai.

“Di mana kita hidup menghadapi ke sungai sebagai filosofi yang perlu diperhatikan seluruh peserta. Semoga semua peserta bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya, sesuai dengan persiapan masing-masing daerah. Mari kita junjung sportifitas,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Monitoring & Evaluasi KONI DKI, Saraswati mengatakan rasa salutnya akan terselenggaranya Kejurnas ini. Dia berharap, menjelang PON, ajang ini bisa menjadi gambaran persaingan nanti di Aceh.

“Jelang PON tampilkan prestasi yang paling baik, karena ini akan jadi gambaran di PON nanti. Jangan lupa bertandinglah dengan sportif,” ujarnya.

Dalam pembukaan ini, turut hadir, Perwakilan BPBD DKI Jakarta Win Endrias, Danton 1 Kizi Jihandak Bintang Wirajati, serta perwakilan pengurus pusat dan daerah. Penyematan perlengkapan lomba kepada atlet dan wasit yang akan bertugas menjadi simbolis digelarnya Kejurnas FAJI secara resmi.

Tim DKI Jakarta sebagai tuan rumah, mentargetkan bisa membawa pulang medali dari nomor open putra. Hal itu diungkapkan Pelatih Tim DKI Jakarta, Andi Suherli.

“Untuk kelas open DKI harus jadi juara, tapi untuk junior mungkin Jawa Barat dan Jawa Timur yang lebih bersaing. Mengapa? alasannya karena untuk junior women adalah peserta yang akan diturunkan di PON nanti. Untuk open putra, kami akan menurunkan para atlet-atlet pelatda, karena di PON nanti itulah target kita, gambarannya seperti itu,” ucapnya.

Pertama kali sebagai tuan rumah, Andi menilai ada keuntungannya bagi mereka. Pasalnya, mereka sudah berlatih di Sungai Ciliwung selain di Citarik.

“Ciliwung juga merupakan tempat berlatih (pelatda), selain di Citarik. Ya semoga, sesuai yang diutarakan oleh Ketua Umum, debit air akan ditambah dari Katulampa. Mudah-mudahan bisa dilakukan agar arusnya lebih bagus. Karena sebenarnya untuk Kejurnas tingkat kesulitannya harus ada kelas 4, sementara di Ciliwung ini kesulitannya hanya kelas 2. Tidak ada jeram, hanya riak-riak (arus yang berjalan) di jalur sprint, H2H, dan slalom. Sedangkan untuk DRR kebanyakan flat water,” tukasnya.

Selain perlombaan, juga akan ada berbagai acara pendukung seperti workshop tentang teknik arung jeram, seminar tentang pelestarian sungai, kegiatan bersih-bersih sungai yang melibatkan komunitas lokal dan para peserta, serta pelepasan bibit ikan.