BerandaNewsPolhukamPolri Ogah Tahan Pelaku Judi Online

Polri Ogah Tahan Pelaku Judi Online

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Bareskrim Polri mengakui bahwa mereka tidak berniat untuk menahan para pelaku judi online yang marak belakangan ini.

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada berdalih, jika para pemain judi online seluruhnya diproses hukum, maka kondisi penjara akan semakin padat.

“Kalau 2,3 juta pelaku yang masang-masang kita tangkap, terus dia sudah judi enggak pernah menang, kita tangkap, kita masukkan penjara, penjaranya penuh,” kata Wahyu dalam pernyataannya pada (21/6) yang dikutip Holopis.com.

Wahyu kembali berdalih, proses penjara terhadap para pelaku judi online tidak akan membuat kegiatan tersebut hilang dari Indonesia.

Penerbit Iklan Google Adsense

“Enggak akan menghentikan ini,” kilahnya.

Wahyu kemudian kembali mengklaim bahwa langkah yang paling efektif untuk memberantas judi online adalah hanya dengan memblokir situs judi online.

Selain itu, dengan kondisi para pelaku judi online yang banyak di bawah umur, Wahyu pun menganggap tidak akan efektif membuat mereka masuk penjara.

“Jadi bagaimana kita bisa melakukan penegakan hukum itu menggunakan suatu metode yang lebih penting. Kemudian dihilangkan saja website-nya biar enggak main lagi. Lebih efektif seperti itu. Kalau yang (anak) kecil-kecil kita tangkap semua nanti penjaranya penuh,” dalihnya.

Temukan kami juga di Google News

Baca Juga :

BERITA LAINNYA

PB SEMMI Apresiasi Polri Berhasil Bongkar Laboratorium Narkoba di Malang

Donny mengatakan bahwa masyarakat Indonesia akan selalu mendukung langkah Polri dalam melakukan penegakkan hukum terutama terhadap kejahatan peredaran dan penyalahgunaan narkoba karena sudah sangat meresahkan di Indonesia.

Mahfud MD Harap Rektor Transparan soal Pemberhentian Dekan FK Unair

Pakar Hukum Tata Negara, Prof Mahfud MD memberikan respons atas diberhentikannya Dekan Fakultas Kedokteran Unair Prof. Budi Santoso oleh Rektor Unair Rektor Unair Prof. Nasih.

Pemerintah Beri Perhatian Khusus soal Kasus Kekerasan di Pesantren

Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) menyayangkan dan mengutuk keras terjadinya kasus kekerasan di lingkup pondok pesantren hingga menyebabkan hilangnya nyawa santriwati di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Kementerian PPPA Bakal Ajak Ngobrol Organisasi Perempuan soal UU KIA

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga menyambut baik disahkannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2024 Tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak (KIA) Fase Seribu Hari Pertama Kehidupan.

Hasyim Ashari Dipecat Karena Kasus Asusila, Kaesang : Itu yang Terbaik

Ketua Umum PSI (Partai Solidaritas Indonesia) Kaesang Pangarep) ikut menanggapi perihal putusan DKPP terhadap Ketua KPU Hasyim Ashari.

Ini Alasan Polda Metro Belum Tahan Firli Bahuri di Kasus Pemerasan SYL

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto berkelit bahwa pihaknya lamban dalam penyelesaian perkara mantan Ketua KPK Firli Bahuri.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS