Advertisement
Categories: Ragam

Selamat Ulang Tahun Presiden Jokowi

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) memasuki usia yang baru, yakni 63 tahun. Jokowi lahir di Surakarta pada 21 Juni 1961. Ia merupakan Presiden Republik Indonesia dua periode, sejak 2014 – 2024.

Ia menikah dengan Iriana pada tahun 1986 silam. Dari hubungan cinta keduanya, lahirlah 3 (tiga) orang anak, yakni ; Gibran Rakabuming Raka, Kahiyang Ayu, dan Kaesang Pangarep.

Sebelum terjun ke politik, Jokowi muda adalah seorang pengusaha furniture bernama CV Rakabu, ia juga tergolong pengusaha sukses yang bisa merambah ke pasar global. Walaupun bisnisnya sempat naik turun karena banyak faktor, salah satunya adalah kena tipu pesanan banyak yang tidak dibayarkan oleh kliennya.

Karena kemandiriannya dalam industri tersebut, ia pun memberanikan diri untuk merambah karir ke dunia politik.

Sebagai kendaraan politik, ia kemudian bergabung dengan PDI Perjuangan dan maju dalam bursa Pilkada Solo. Saat itu, ia maju bersama FX Hadi Rudyatmo. Beruntung, ia terpilih dalam kontestasi elektoral tersebut dan membuatnya menjabat sebagai Walikota Solo sejak 28 Juli 2005 – 1 Oktober 2012.

Merasa sukses menjalankan kepemimpinannya di Solo, Jokowi pun maju ke bursa Pilkada DKI Jakatrta tahun 2012. Ia diboyong oleh dua tokoh penting dalam dunai politik, yakni AM Hendropriyono dan Prabowo Subianto.

Setelah mendapatkan restu dari Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri, ia pun akhirnya maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2012 berpasangan dengan kader Partai Gerindra saat itu, yakni Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Berhadapan dengan para pasangan cukup kuat di Jakarta, ternyata tak membuat keduanya kesulitan, hingga akhirnya warga Jakarta memilih Jokowi dan Ahok menjadi Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2012 – 2017.

Sayangnya, di tengah kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta, Jokowi memilih maju sebagai Calon Presiden RI dalam bursa Pilpres 2014. PDIP menugaskannya untuk maju dalam Pilpres dan berpasangan dengan politisi senior Golkar, yakni Jusuf Kalla (JK). Yang mana JK pernah menjadi Wakil Presiden di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Kala Pilpres 2014 itu, Jokowi berhadapan dengan Prabowo Subianto yang notabane adalah Ketua Umum DPP Partai Gerindra. Saat itu, Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa yang notabane adalah Ketua Umum DPP Partai Amanat Nasional (PAN). Dan dalam kontestasi Pilpres 2014 tersebut, Jokowi-JK berhasil keluar sebagai pemenang. Hingga akhirnya, kursi Gubernur DKI Jakarta diduduki oleh Ahok, kemudian diutuslah Djarot Saiful Hidayat yang notabane adalah kader PDIP menjadi Wakil Gubernur menghabiskan massa bakti sampai 2017.

Kemudian di Pilpres 2019, Jokowi kembali maju sebagai incumbent. Ia sempat akan dipasangkan dengan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) yakni Prof Mahfud MD. Namun di 20 menit sebelum pengumuman deklarasi pasangan Capres-Cawapres di kawasan Mentang, Jakarta Pusat, partai koalisi mengubah layar politik dengan memasangkan Jokowi dengan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin. Situasi sempat gaduh saat Mahfud MD tidak jadi menjadi Cawapres, namun situasi dapat diredam.

Akhirnya dalam Pilpres 2019, Jokowi-Ma’ruf berhadapan dengan Prabowo Subianto yang saat itu maju berpasangan dengan Sandiaga Salahuddin Uno. Sayangnya, Prabowo kembali kalah dalam kontestasi tersebut dengan perolehan suara 85.607.362 atau 55,50% untuk Jokowi-Ma’ruf, dan 68.650.239 atau 44,50% untuk Prabowo-Sandi.

Pasca Pilpres 2019, hubungan sosial politik antara Jokowi dengan Prabowo semakin erat setelah Prabowo dipercaya menjadi Menteri Pertahanan di Kabinet Indonesia Maju. Walau sempat ada pertentangan dari banyak kalangan, khususnya pendukung setia Prabowo, namun situasi itu bisa dijelaskan dengan baik. Sebab, Prabowo Subianto memiliki tujuan untuk mengutamakan kepentingan bangsa dan negara, ketimbang kepentingan diri pribadi.

Presiden Joko Widodo memberikan anugerah Jenderal TNI HOR kepada Prabowo Subianto di Cilangkap, Jakarta Timur pada hari Rabu, 28 Februari 2024.

Saat ini, Jokowi terkenal bukan lagi sebagai kader PDIP setelah sempat berseteru dingin dengan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri pasca Rakernas IV PDIP di Jakarta. Situasi itu pun meruncing saat Jokowi memiliki kecenderungan untuk mendukung Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden ketimbang Ganjar Pranowo yang notabane adalah kader PDIP.

Bahkan, PDIP menyatakan sudah tidak menganggap lagi Jokowi sebagai kader partai karena dianggap sudah tidak taat dan keluar dari jalur komando Megawati Soekarnoputri.

Share
Published by
Muhammad Ibnu Idris

Recent Posts

Kaleidoskop Film Indonesia 2024 : Kesuksesan Film Horor Komedi dan Drama Komedi

Para penonton film Indonesia menyambut positif, hadirnya film-film nasional yang tayang di bisokop maupun aplikasi…

1 jam ago

PP PBSI Panggil 81 Atlet Pelatnas Tahap Pertama

Setelah mengumumkan 20 nama pelatih teknik pada hari Jumat (20/12) siang WIB, Pengurus Pusat Persatuan…

1 jam ago

Kimberly Ryder Curhat Sempat Dilarang Mantan Suami Pakai KB

Artis Indonesia Kimberly Ryder curhat bahwa ia dilarang oleh mantan suaminya, Edward Akbar, untuk menggunakan…

2 jam ago

Update Harga Emas di Pegadaian Hari Ini, Galeri24 Melonjak Tajam

Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) bergerak bervariatif pada perdagangan hari…

2 jam ago

Hari Ini Diprediksi Jadi Puncak Arus Mudik Nataru 2024

Puncak arus mudik perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025 diprediksi akan terjadi pada hari…

2 jam ago

Silau! Harga Emas Antam Melonjak Tajam di Akhir Pekan

Harga emas batangan bersertifikat keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpantau mengalami kenaikan yang signifikan…

2 jam ago