IHSG Ditutup Semringah Jelang Akhir Pekan

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada penutupan perdagangan menjelang akhir pekan ini, yakni pada Jumat 21 Juni 2024.

Berdasarkan data RTI Business, indeks saham Indonesia itu menguat 0,89 persen atau bertambah 60,65 poin, sehingga posisinya kini berada di zona hijau, yakni pada level 6.879,97.

Sepanjang perdagangan hari ini, pergerakan saham terpantau masih didominasi oleh tren positif. Hal itu tercermin dari jumlah saham yang bergerak naik, yakni sebanyak 355 saham. Sementara 192 saham terpantau turun, dan 234 saham lainnya stagnan.

Sampai akhir perdagangan, tercatat sebanyak 22,90 miliar lembar saham telah diperdagangkan, dengan frekuensi transaksi sebanyak 918.992 kali. Pun untuk nilai transaksi sampai dengan penutupan perdagangan tercatat mencapai Rp18,44 triliun.

Adapun sebelumnya, IHSG pada hari ini sudmah diproyeksi bakal melanjutkan penguatan yang terjadi pada Kamis kemarin, setelah Bank Indonesia (BI) memutuskan mempertahankan suku bunga di angka 6.25 persen.

Namun menurut Phintraco Sekuritas, hal yang menopang penguatan IHSG bukan keputusan suku bunga, tetapi pernyataan-pernyataan yang disampaikan Dewan Gubernur BI yang relatif mengembalikan confidence pasar.

Dalam pernyataannya, Bank sentral Indonesia itu masih optimis pertumbuhan ekonomi 2024 di 4,7 – 5,5 persen, seiring dengan penguatan nilai tukar Rupiah sampai dengan akhir tahun nanti.

“BI berencana kembali melakukan intervensi pasar dengan sejumlah instrumen yang relatif baru,” kata Phintraco.

BI bahkan membuka peluang pemangkasan suku bunga acuan apabila sentiment eksternal mendukung, seperti realisasi loan growth yang pada Mei 2024 berada pada zona positif.

Secara angka, realisasi pertumbuhan kredit pada periode Mei 2024 mencapai 12.15 persen secara tahunan atau year on year (yoy). Angka itu masih relatif tinggi meski turun dari realisasi April 2024 yang sebesar 13.09 persen yoy.

“Data ini mengindikasikan bahwa aktivitas ekonomi masih solid, meski dibayangi pelemahan nilai tukar Rupiah,” tulis Phintraco menjelaskan.