HOLOPIS.COM, JAKARTA – Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin mengusulkan agar para penerima bantuan sosial (bansos), yang kemudian menggunakannya untuk berjudi agar dicabut haknya sebagai penerima bansos.
“Kalau penerima bansos, bansosnya dipergunakan untuk judi, nah itu dicabut itu. Usul supaya jangan sampai dia, ada orang-orang nanti menggunakan bansos pakai berjudi,” kata Wapres Ma’ruf dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (20/6).
Wapres menjelaskan, usulan tersebut untuk memberikan efek jera agar bansos yang diberikan dapat dipergunakan untuk hal-hal yang memberikan manfaat bagi penerimanya.
“Jadi, bukan orang berjudi diberi bansos. Penerima bansos kalau berjudi dicabut untuk memberi pelajaran kepada semua orang, supaya digunakan untuk sesuatu yang memberi manfaat,” tandasnya.
Wapres pun menegaskan, bahwa bansos hanya diberikan kepada masyarakat yang memang memiliki tingkat ekonomi rendah alias miskin, terlepas apakah penerima berjudi atau tidak.
“Jadi pokoknya orang miskin aja, kategorinya miskin, yang diverifikasi memang dia miskin, pantas mendapatkan bansos, dan itu terus di-update setiap tahun,” tegas Wapres Ma’ruf Amin.
Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Masyarakat dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengusulkan agar korban judi online yang jatuh miskin dapat masuk dalam daftar penerima bansos.
“Ya kita sudah banyak memberikan advokasi mereka yang korban judi online ini misalnya kemudian kita masukan di dalam DTKS sebagai penerima bansos ya,” kata Muhadjir, Kamis (13/6).
Dia menyampaikan, bahwa kejahatan judi online telah menyebabkan banyak orang jatuh ke dalam jurang kemiskinan, yang kemudian mereka menjadi tanggung jawab pihaknya Kemenko PMK.
“Banyak yang menjadi miskin baru itu menjadi tanggung jawab kita, tanggung jawab dari Kemenko PMK,” jelasnya.
Namun Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memastikan, bahwa tidak ada bansos untuk korban judi online. “Nggak ada,” kata Jokowi, Rabu (19/6).