HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komedian Adul sempat membuat kehebohan setelah sebuah gossip menyebutkan bahwa ia mengalami kebutaan. Klaim kebutaan itu terjadi disebutkan karena penyakit glaukoma yang ia derita. Setelah embuat heboh, ternyata Adul membantah bahwa ia menderita glukoma apalagi sampai buta.

Namun, banyak yang jadi penasaran hubungan ntara penyakit glaukoma dengan kebutaan. Apakah ada hubungan angata glaukoma dan kebutaan?

Apa itu Glaukoma?

Glaukoma merupakan satu dari beberapa penyebab utama kebutaan di seluruh dunia. Kondisi ini sering kali tidak menunjukkan gejala pada tahap awalnya, sehingga penderita mungkin tidak menyadari bahwa mereka terkena glaukoma sampai kerusakan pada penglihatan sudah terjadi secara signifikan. Glaukoma umumnya berkembang ketika tekanan dalam bola mata (tekanan intraokular) meningkat secara berlebihan, yang kemudian menyebabkan kerusakan pada serat saraf optik yang penting untuk membawa informasi visual dari mata ke otak.

Glaukoma dan Kebutaan

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua penderita glaukoma akan mengalami kehilangan penglihatan yang signifikan. Namun, jika glaukoma tidak didiagnosis atau diobati dengan benar, kerusakan pada saraf optik bisa memburuk seiring waktu, menyebabkan kehilangan penglihatan yang tidak dapat pulih. Pada tahap lanjut, glaukoma dapat menyebabkan kebutaan permanen.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Risiko Kebutaan akibat Glaukoma

  1. Tipe Glaukoma

Ada beberapa jenis glaukoma, termasuk glaukoma sudut terbuka (yang paling umum) dan glaukoma sudut tertutup. Glaukoma sudut tertutup biasanya lebih akut dan dapat menyebabkan kebutaan lebih cepat jika tidak diobati secara tepat waktu.

  1. Deteksi Dini

Penting untuk mendeteksi glaukoma sesegera mungkin melalui pemeriksaan mata rutin, karena pengobatan dini dapat memperlambat atau mencegah kerusakan lebih lanjut.

  1. Kepatuhan Terhadap Pengobatan

Kebutaan akibat glaukoma sering kali dapat dicegah atau ditunda dengan pengobatan yang tepat, seperti penggunaan tetes mata untuk menurunkan tekanan intraokular atau prosedur bedah jika diperlukan.

  1. Faktor Risiko Tambahan

Selain tekanan intraokular yang tinggi, faktor risiko lain termasuk usia lanjut, riwayat keluarga dengan glaukoma, dan kondisi medis lain seperti diabetes.

Meskipun glaukoma dapat menyebabkan kebutaan, bukan berarti semua penderita glaukoma akan menjadi buta. Deteksi dini, pengelolaan pengobatan yang tepat, dan pemantauan teratur oleh profesional kesehatan mata dapat sangat mengurangi risiko kehilangan penglihatan yang signifikan.

Jaga terus Kesehatan ya, Sobat Holopis!