Kimetsu No Yaiba : Hashira Training Arc Episode 6, Orang Terkuat di Pasukan Pembasmi Iblis!

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Episode 6 Kimetsu No Yaiba kali ini menunjukkan tentang pelatihan Hashira yang terakhir, yaitu dengan Gyomei Himejima, Hashira Batu. Penonton akan diperlihatkan pelatihan dengan Gyomei Himejima, Hashira Batu, sebagai pelatihan yang paling melelahkan.

Diawal episode penonton ditampilkan dengan awal kedatangan Tanjiro dan Zenitsu sebelumnya ke tempat pelatihan tersebut. Lalu, Himejima sebagai pelatih pada pelatihan terakhir itu menjelaskan rincian yang harus dilakukan.

Pada step pertama adalah dengan melatih tubuh bagian bawah, para peserta disuruh berlatih dibawah air terjun yang sangat dingin. Lalu setelah itu, berlatih dengan mengangkat tiga batang kayu yang terlihat besar, dan yang terakhir adalah latihan mendorong batu yang amat besarnya hingga sejauh 1 cho (109 meter).

Sebelumnya, Himejima juga ingin memasukkan daftar latihan dengan membakar peserta dengan api dari bawah. Namun, karena berbahaya dirinya menghapusnya. Zenitsu mendengar hal itu, dirinya langsung pingsan.

Episode berlanjut, dengan adegan yang lucu dari Zenitsu dan Tanjiro yang baru memulai latihan tersebut. Zenitsu yang baru memasuki air terjun sungai itu, merasa sangat kedinginan dan dirinya tidak kuat. Akhirnya dirinya memutuskan untuk keluar dari sungai itu, sambil mengeluh dengan latihan tersebut.

“Sungai di Musim dingin itu sangat dingin, tahu,” ujar Zenitsu yang kesal sambil keluar dari air terjun itu, Rabu (19/6), dikutip Holopis.com.

Namun setelah keluar dari dalam air itu, Zenitsu masih terasa sangat kedinginan. Menurutnya sudah terlambat keluar dari air, sehingga dirinya kebingungan harus bagaimana menghangatkan badannya.

“Gawat! sudah terlambat meski sudah keluar dari air! aku harus gimana?,” gumam Zenitsu yang kedinginan.

Lalu, Zenitsu pun melihat peserta lain yang sama dinginnya sedang menempelkan badannya ke bebatuan. Di sana ada Murata yang sudah mengenal Zenitsu, Inosuke, dan Tanjiro pada season pertamanya dirinya bekerja sama untuk mengalahkan iblis bulan bawah 5.

Murata pun menyarankan Zenitsu untuk menempel ke bebatuan karena hangatnya. Mendengar hai tersebut, Zenitsu dengan cepatnya langsung menempel ke bebatuan.

Disisi lain, Tanjiro sedang berusaha untuk mengikuti latihan tersebut, dan menuju kebawah air terjun. Saat hendak sampai di sana, Tanjiro melihat Inosuke dan peserta lain yang sedang berlatih di bawah air terjun. Melihat itu, Tanjiro pun ingin bekerja keras juga.

Namun, ternyata Inosuke tidak bersuara di air terjun tersebut, sehingga Tanjiro panik dan dengan cepat mengangkatnya dari sana. Setelah itu, Tanjiro pun melanjutkan latihannya dengan Murata yang duluan berlatih di sana. 

Tanjiro menyadari bahwa air terjun tersebut bukanlah air terjun biasa. Kemudian, Murata pun yang berlatih di sampingnya memberikan saran juga kepada Tanjiro saat berlatih di air terjun itu, untuk agar tetap bisa fokus pada latihan.

Usai latihan di air terjun, seluruh peserta terlihat sangat lelah. Lalu, mereka semua beristirahat dengan memakan ikan bakar yang dimasak oleh Tanjiro. Disela-sela istirahatnya mereka, Inosuke membuka obrolan dengan memuji Hashira batu.

“Dia hebat banget! si Pak Tua dengan kalung manik itu,” ungkap Inosuke.

“Himejima-san si Pilar Batu, ya? jangan beri julukan aneh padanya,” jawab Tanjiro sambil tersenyum.

Inosuke mengungkapkan perasaannya di sela-sela para peserta menikmati makanan, ia mengatakan saat pertama kali bertemu dengan Himejima, dirinya langsung ketakutan. Sambil memakan ikan, Inosuke melanjutkan topiknya tentang Himejima, Hashira Batu.

Dirinya mengatakan bahwa Gyomei Himejima, Hashira Batu, adalah merupakan orang terkuat di pasukan pembasmi iblis.

“Jadi soal, si Pak tua kalung manik itu,” kata Inosuke terputus sambil memakan ikan.

“Tidak salah lagi, dia adalah yang terkuat di pasukan pembasmi iblis,” lanjut Inosuke dengan wajah serius.

Ternyata tidak hanya Inosuke, Tanjiro pun merasa sama, bahwa Himejima adalah sosok yang terkuat di pasukan pembasmi iblis.

“oh, kau juga berpikir begitu ya,” tambah Tanjiro. (para peserta kaget mendengar obrolan mereka berdua).

“Cuma Himejima-san yang punya aroma berbeda, apa tanda sudah muncul pada tubuhnya?,” tambah Tanjiro sekaligus bertanya.

“Aku tak kan terkejut kalau memang sudah muncul,” jawab Inosuke sambil membayangkan dirinya yang dibanting Himejima.

Disisi lain para peserta yang mendengarkan obrolan mereka berdua, merasa tidak bisa mengikuti pembicaraan mereka berdua (Tanjiro dan Inosuke). Para peserta merasa insecure karena kehebatan mereka, yang naik peringkat dalam waktu singkat.

“Normalnya takkan ada yang paham! Level yang dibahas sudah berbeda,” gumam salah satu peserta.

Kemudian, Zenitsu masih tidak percaya kepada Himejima. Menurutnya, Himejima tidak akan bisa menggerakkan batu yang besar itu sejauh 1 cho. Namun Tanjiro menyangkalnya, ia percaya bahwa Himejima sanggup mendorong batu bahkan yang lebih besar dari para peserta.

Disela perdebatan itu, Himejima-san pun lewat di belakang Tanjiro, yang sedang mendorong batu sangat besar dengan mudahnya. Melihat hal itu, Zenitsu dan para peserta lain semuanya kaget terkesima, kecuali Tanjiro yang merasa kagum pada Himejima.

Lalu, Tanjiro berharap bisa seperti Hashira batu itu, Kemudian Zenitsu menyangkal kembali Tanjiro dengan kesal sambil memukulinya. Pada momen ini penonton diperlihatkan kembali momen lucu Trio kocak, Tanjiro, Zenitsu dan Inosuke.

Singkat cerita, mereka bertiga melanjutkan pelatihan tersebut dan akhirnya sampai di tahap terakhir, yaitu mendorong batu sejauh 1 cho.

Selanjutnya, disisi lain penonton ditampilkan dengan sosok iblis bulan atas 4 yang sedang mengintai dan cari seseorang. Tidak hanya itu, penonton ditampilkan kembali, dengan sosok Kibutsuji Muzan, pada saat Iblis bulan atas 4 melapor pengamatannya.

Ternyata yang diintai oleh Iblis bulan atas tersebut, ialah pasukan pembasmi iblis, selain itu tujuannya juga mencari Nezuko. Sosok iblis bulan atas keempat yang baru itu, ternyata namanya adalah Nakime, yang sering disebut dengan wanita biwa.

Kembali ke pelatihan, Tanjiro yang sedang mencoba untuk mendorong batu yang besar, namun tidak berhasil. Sedangkan, beberapa peserta lain menyerah dan mundur dari pelatihan Himejima.

Hari-hari berlalu Tanjiro tidak menyerah untuk mendorong batu itu, saat sore hari datanglah Genya. Mereka pun berbincang-bincang sebentar, lalu Genya memberikan saran kepada Tanjiro untuk bisa mendorong batu itu. Tanjiro pun langsung senang dan bahagia karena diberikan saran.

Genya mengatakan bahwa, Himejima memang tak begitu mahir dalam mengajarkannya mendorong batu. Ternyata, Himejima sedang menguping juga.

Singkat cerita di akhir episode hari-hari telah berlalu, Tanjiro yang masih terus mengulangi saran dari Genya untuk mendorong batu besar tersebut. Dirinya mulai berlatih dari sebelum matahari terbit, dan akhirnya dengan kekuatannya ditambah tanda di dahinya yang seperti biasanya muncul, membuat dirinya berhasil mendorong batu itu.

Tambahan di akhir, penonton ditampilkan kembali sosok Kibutsuji Muzan yang sedang memikirkan ke depannya harus bagaimana. Selain itu, dirinya juga bertanya-tanya tentang wajah Ubuyashiki.

Sekedar informasi untuk para penggemar anime, pada episode selanjutnya yang akan mendatang yaitu, episode 7 dan episode 8, akan berdurasi panjang hingga total 100 menit. 

Pada episode selanjutnya yang akan datang, para penggemar akan mengetahui lebih banyak tentang raksasa lembut pembunuh iblis itu (Gyomei Himejima yang disebut Zenitsu raksasa), yang dimana nanti akan mengungkap latar belakangnya, dan rahasia yang menjadikannya Hashira terkuat di pasukan pembasmi iblis dan orang terkuat di antara mereka.

Wow! Sugoi! Sekedar informasi untuk sobat Holopis, bagi yang belum mengikuti alur cerita anime ini dapat menontonnya terlebih dahulu. Adapun bisa menontonnya secara gratis melalui aplikasi Bstation atau web Otakudesu. 

Adapun bagi yang ingin membaca serial anime tersebut, dan ingin mengikuti alur ceritanya, dapat membacanya juga secara gratis melalui aplikasi MangaPlus.