HOLOPIS.COM, ARAB SAUDI – Pergerakan jemaah haji Indonesia dari Muzdalifah ke Mina tahun ini berjalan sukses dan lancar. Seluruh jemaah haji Indonesia sudah berhasil diberangkatkan ke Mina hingga pukul 07.37 Waktu Arab Saudi, sebelum terik matahari.
“Alhamdulillah, pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina tahun ini berjalan lancar. Pada jam 07.37 WAS, seluruh jemaah sudah diberangkatkan dari Muzdalifah menuju Mina, pagi yang cerah dan belum terlalu panas,” kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief di Makkah, Senin (17/6) seperti dikutip Holopis.com.
Pihaknya merasa bahagia dengan pencapaian kinerja tim PPIH Arab Saudi yang telah menjalankan tugasnya dengan baik.
“Ini patut kita syukuri karena jemaah tidak kepanasan di Muzdalifah, sepeti pada musim haji tahun lalu,” ujarnya.
Penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M diwarnai dengan keterlambatan pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina. Saat itu, pemberangkatan jemaah dari Muzdalifah berlangsung hingga 13.30 WAS. Hal ini memberi pelajaran berharga tentang pentingnya ikhtiar dalam mempercepat proses pergerakan jemaah dari Muzdalifah ke Mina.
Hilman Latief pun mengatakan, sukses pergerakan jemaah dari Arafah dan Muzdalifah ke Mina menjadi concern Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). Sejak awal, Menag Yaqut Cholil Qoumas juga sudah meminta PPIH untuk melakukan langkah antisipasi dini.
Menurutnya, setidaknya ada tiga ikhtiar yang dilakukan PPIH, yaitu: penerapan skema murur, penguatan koordinasi lintas pihak, serta penyiapan kesiagaan petugas haji.
“Antisipasi keterlambatan pergerakan jemaah dari Arafah dan Muzdalifah ke Mina terus kita ikhtiar. Alhamdulillah, kemarin berjalan sukses dan berhasil,” sebut Hilman.
“Kami sampaikan terima kasih kepada seluruh petugas yang disiplin melakukan tugas di pos nya masing-masing dengan segala dinamika dan situasi yang dihadapi di lokasi. Namun, tugas kita belum selesai. Semua petugas harus memastikan layanan di Mina agar sesuai dengan yang direncanakan. Ini menuntut kedisiplinan dan koordinasi petugas,” sambungnya.
Penerapan Murur
Mabit di Muzdalifah dengan cara murur adalah mabit (bermalam) yang dilakukan dengan cara melintas di Muzdalifah, setelah menjalani wukuf di Arafah. Jemaah saat melewati kawasan Muzdalifah tetap berada di atas bus (tidak turun dari kendaraan), lalu bus langsung membawa mereka menuju tenda Mina.
“Skema murur diterapkan sebagai ikhtiar menjaga keselamatan jiwa jemaah haji atas potensi kepadatan di tengah terbatasnya area Muzdalifah. Jemaah cukup melintas di Muzdalifah dan langsung ke Mina,” tegas Hilman.