Advertisement
Categories: Ragam

Jokowi Klaim Tanggul Bernilai Rp 386 Miliar di Semarang Mampu Tahan Banjir Rob Puluhan Tahun

Advertisement

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi melakukan peninjauan terhadap progres pembangunan tanggul pengendalian banjir rob di Tambak Lorok, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Jokowi sesumbar bahwa proyek yang berlangsung di kawasan kampung nelayan ini memiliki tanggul rob sepanjang 3,6 kilometer dan dirancang untuk menahan banjir rob selama minimal 30 tahun ke depan.

“Ini adalah proyek pengendalian rob dan penataan kawasan kampung nelayan di Tambak Lorok yang panjangnya untuk tanggul robnya ini 3,6 kilo (meter), sepanjang 3,6 kilo untuk pengendalian rob yang ada di Tambak Lorok dan juga penataan kampung nelayan,” kata Jokowi dalam pernyataannya pada Senin (17/6) seperti dikutip Holopis.com.

“Saya kira dalam jangka 30 tahun minimal itu bisa menahan rob yang terjadi,” imbuhnya.

Jokowi kemudian mengungkapkan, proyek ini sendiri menyedot biaya investasi sebesar Rp386 miliar, termasuk untuk penataan kampung nelayan. Saat ini proyek telah mencapai 85 persen dan diperkirakan selesai pada bulan Agustus 2024 mendatang.

“Nanti akan selesai bulan Agustus. Ini nanti kalau memang baik, penataan kampung nelayannya baik, nanti akan bisa direplikasi, dikopi untuk daerah-daerah lain. Paling enggak ada contoh dulu,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Harya Muldianto, menjelaskan bahwa proyek ini melibatkan pembangunan tanggul laut dan dua kolam retensi dengan luas total sekitar 20 hektare untuk mengurangi risiko banjir. Proyek juga mencakup pembangunan dua rumah pompa.

“Juga ada pembangunan rumah pompa dua unit juga. Rumah pompa masing-masing kapasitas pompanya 3×500 liter per detik. Semua itu kita bangun dalam rangka mengantisipasi risiko banjir rob,” jelas Harya.

Harya menambahkan bahwa proyek ini juga strategis karena berlokasi di kawasan pemukiman nelayan yang sering terganggu aktivitasnya akibat banjir dan rob.

Proyek ini merupakan langkah besar dalam mengamankan dan mendukung aktivitas nelayan di Tambak Lorok. “Apabila terjadi rob ataupun banjir, kegiatan nelayan akan terganggu sehingga di daerah Tambak Lorok ini dilakukan penanganan,” tandasnya.

Proyek pengendalian banjir dan rob serta penataan kampung nelayan di Tambak Lorok sendiri dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama tahun 2016-2017 untuk mengamankan area parkir kapal, tahap kedua tahun 2022-2024 ini untuk mengamankan area pemukiman, fasilitas sosial, dan fasilitas umum yang ada di sekitar Tambak Lorok.

Share
Published by
Ronald Steven

Recent Posts

Airlangga Pastikan QRIS dan e-Toll Tak Kena PPN 12%

JAKARTA - Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa semua produk yang berakitan dengan bahan kebutuhan…

30 menit ago

Dishub Jakarta Pastikan Tak Hapus Koridor 1 Transjakarta

Wacana yang beredar terkait peniadaan koridor 1 (Blok M-Kota) akibat adanya MRT Fase 2A selesai…

60 menit ago

Ferry Koto Anggap Kemarahan PDIP Gegara Kecele Jokowi di Pilpres 2024

JAKARTA - Influencer Ferry Koto menilai bahwa kemarahan PDIP kepada Joko Widodo saat ini berasal…

1 jam ago

Supratman Klaim Pengembalian Aset Lebih Penting Ketimbang Hukuman

Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang meminta para koruptor untuk…

2 jam ago

2025 Biaya Layanan QRIS Naik 12 Persen, Menurut Anda?

Mungkin banyak yang tak sadar bahwa setiap transaksi Quick Response Indonesian Standard (QRIS), ada biaya jasa layanan…

2 jam ago

Tolak PPN 12%, Golkar Anggap PDIP Gagal Move On dari Kekuasaan

Partai Golkar menuding PDIP saat ini berusaha mencari panggung ke masyarakat usai lengser dari kekuasaan…

2 jam ago