HOLOPIS.COM, MAMUJU – Rembuk Pemuda telah sukses melebarkan sayap di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) sebagai upaya dalam mendorong partisipasi dan inklusivitas gerakan pemuda dalam membangun Indonesia.
Founder Rembuk Pemuda, Aidil Pananrang menyampaikan bahwa kegiatan ini lahir sebagai upaya untuk membangun inklusivitas gerakan kepemudaan, yang hari ini cenderung terkotak-kotakkan, jalan masing-masing, dan sulit untuk bersatu.
Padahal menurutnya, persatuan anak muda adalah kekuatan untuk membawa bangsa ke arah yang lebih maju.
“Kita tahu bahwa memajukan bangsa tidak bisa hanya dilakukan oleh satu kelompok atau golongan, tidak bisa dilakukan oleh hanya satu warna atau satu latar belakang kepentingan saja. Sebaliknya, semua harus berembuk, berkolaborasi, serta berdiskusi dengan tidak mengedepankan perbedaan, melainkan mementingkan persatuan untuk membangun Indonesia,” kata Aidil Pananrang, dikutip Holopis.com, Minggu (16/6).
“Misal dalam kontestasi politik, kita tidak bisa menerapkan sistem winners take all atau yang menang menguasai semua, melainkan siapa pun pemenang seyogyanya menjadi pemimpin bagi semua”.
Rahayu Saraswati Tekankan Musyawarah Sebagai Prinsip yang Harus Dikedepankan Anak Muda
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pembina Rembuk Pemuda Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo menyampaikan bahwa model pergerakan anak muda harus sesuai dengan identitas kebangsaan Indonesia. Identitas itu adalah mengedepankan prinsip musyawarah mufakat yang mempersatukan untuk kebaikan masa yang akan datang.
“Budaya kita berdasarkan Pancasila yaitu musyawarah mufakat. Kita tidak boleh menerapkan sistem winner di Indonesia, yang berlaku adalah sistem musyawarah. Misal dalam kontestasi politik, kita tidak bisa menerapkan sistem winners take all atau yang menang menguasai semua, melainkan siapa pun pemenang seyogyanya menjadi pemimpin bagi semua. Kata kuncinya gotong royong,” kata Rahayu yang lebih akrab dipanggil Sara.
Sara yang merupakan anggota DPR RI Terpilih 2024-2029 tersebut juga berharap proses yang dijalani akan bisa membawa manfaat positif untuk masa depan Indonesia.
“Melalui proses ini, semua pihak akan berfokus kepada gerakan kolaborasi yang membawa kebaikan untuk masa depan bangsa”, pungkasnya.
Sebagai informasi, Rembuk Pemuda sebelumnya telah menginisiasi kegiatan ini di 13 Provinsi dengan membawa pesan persatuan untuk menegasikan berbagai egosentrisme gerakan, warna dan kepentingan yang biasanya muncul di kalangan anak-anak muda.