HOLOPIS.COM, JAKARTA – Imam besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar menyinggung perihal waktu tunggu pendaftaran ibadah haji di Indonesia yang terbilang sangat panjang.

Hal itu disampaikannya dalam acara Gema Tabligh Akbar dan Pesan Idul Adha 1445 Hijriah, yang berlangsung di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, pada Minggu 16 Juni 2024 malam.

Mulanya, ia berpesan kepada seluruh umat muslim di Indonesia yang telah menunaikan ibadah haji khususnya, agar senantiasa menjaga amalan yang telah dilaksanakan di Tanah Suci sewaktu berhaji.

“Bagi kita semua yang telah menunaikan ibadah haji, mari kita merawat kemabruran haji kita,” pesan Nasaruddin dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Minggu (16/6).

Pesan itu disampaikan lantaran umat muslim di Indonesia belum tentu bisa melaksanakan kembali ibadah haji karena waktu tunggu pendaftaran jemaah haji yang terbilang sangat panjang.

“Belum tentu kita mendapat kesempatan untuk melaksanakan ibadah haji, karena menunggu puluhan tahun untuk bisa melaksanakan ibadah haji,” jelasnya.

Bahkan di sejumlah kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, seperti Bone, Soppeng hingga Sidrap, masyarakat yang mendaftar haji harus menunggu 43 tahun lamanya untuk bisa berangkat ke Tanah Suci.

Saking lamanya, Nasaruddin mengungkap, bahwa banyak masyarakat di sana yang sudah mendaftarkan anak mereka untuk berhaji sejak berada di bangku sekolah dasar (SD).

“Kalau sarjana baru mendaftarkan diri untuk ibadah haji, tambah 43 tahun, keburu tua, mungkin sudah tidak dapat lagi (meninggal),” ujarnya.

“Jadi siasat mereka kalau perlu begitu lahir didaftarkan ibadah haji, walaupun belum tentunya kewajiban untuk haji karena masih kecil, tetapi 43 tahun akan datang sudah bisa didaftarkan,” tandasnya.

belum tentunya kewajiban untuk haji karena masih kecil, tetapi 43 tahun akan datang sudah bisa didaftarkan,” tandasnya.