HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Tebar Hewan Kurban (THK) 2024 Dompet Dhuafa, Bobby P Manullang mengatakan bahwa pihaknya memastikan tidak akan menggunakan bungkus daging kurban dengan bahan plastik.

Hal ini disampaikan sebagai bentuk semangat Dompet Dhuafa dalam menjaga lingkungan dari sampah yang sulit didaur-ulang.

“Kemasan makanan tradisional seperti daun pisang bukan hanya berfungsi melindungi isinya dari debu, tetapi juga memberikan manfaat tambahan dalam menjaga kebersihan dan kepraktisan,” kata Bobby dalam keterangan persnya yang diterima Holopis.com, Sabtu (15/6).

Selain menggunakan bahan organik yang mudah diurai oleh alam, Dompet Dhuafa juga akan mengemas daging kurban dalam bungkus kaleng.

Hal ini juga disampaikan oleh Representatif of Indonesia for Hayat Yolu Dernegi, Muhammad Maik Jovial Dien. Ia menegaskan bahwa pihaknya bekerja sama dengan Dompet Dhuafa memastikan bahwa bungkus daging kurban akan menggunakan bahan yang tidak mengganggu ekosistem alam.

“Penggunaan kaleng memastikan daging kurban tetap terjaga kualitasnya selama proses pengiriman dan penyimpanan, sesuai dengan standar internasional yang berlaku,” kata Jovial.

Dalam kesempatan terpisah, seorang musisi yang aktif mendukung kegiatan kemanusiaan, Chiki Fawzi, juga berbagi pengalamannya saat ikut serta dalam distribusi hewan kurban di daerah pelosok. Selama ia ikut menjadi relawan pembagian daging kurban, bungkus yang digunakan adalah bahan organik.

“Penggunaan daun pisang sebagai pembungkus tidak hanya praktis, tetapi juga memberikan aroma khas pada daging, menambah kenikmatan ketika dimasak,” ujarnya.

Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Dompet Dhuafa untuk terus berinovasi dalam menjaga kualitas bantuan yang diberikan sekaligus peduli terhadap kelestarian lingkungan.

Dengan menggunakan pembungkus nonplastik, Dompet Dhuafa berharap dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan lingkungan.