HOLOPIS.COM, PAPUA – TNI mengakui bahwa pihaknya telah melakukan serangan terhadap teroris Papua di Distrik Bibida, Kabupaten Paniai, Papua Tengah.

Pangkogabwilhan III, Letjen TNI Richard Tampubolon menyebut, penyerbuan itu dilakukan untuk merebut Kembali wilayah yang diklaim sebagai markas dari teroris Papua atau yang saat ini dicap sebagai OPM (Organisasi Papua Merdeka).

“Memang sebelumnya Distrik Bibida dikuasai OPM, namun kini aparat TNI telah menguasainya,” kata Richard dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (15/6).

Richard pun penuh harap dengan operasi penyerbuan yang dilakukan oleh TNI dan Polri, bisa membuat kondisi keamanan di Distrik Bibida bisa Kembali kondusif.

“Sehingga berharap keamanan di wilayah itu pulih kembali,” harapnya.

Richard pun menegaskan, pengejaran ini dilakukan menindaklanjuti serangan yang dilakukan teroris Papua hingga membuat seorang warga sipil Bernama Rusli meninggal dunia.

“TNI akan terus mengejar Kelompok OPM pelaku pembunuhan dan pembakaran masyarakat,” tegasnya.

Dimana sebelumnya diketahui pada Selasa (11/6), teroris Papua telah menembak dan membakar warga sipil hingga tewas.

Almarhum Rusli ditembak dan dibakar bersama kendaraan yang dikemudikannya oleh OPM pimpinan Undius Kogoya di wilayah Distrik Paniai Timur, yang lokasinya bersebelahan dengan Distrik Bibida.

Saat mengevakuasi jenazah korban, sempat terjadi kontak tembak antara personel TNI-Polri dengan OPM yang kemudian melarikan diri ke arah Distrik Bibida.

Setelah selesai evakuasi, TNI melakukan pengejaran terhadap Kelompok OPM pimpinan Undius Kogoya.

Saat dilakukan penggeledahan di sekitar Distrik Bibida ditemukan beberapa amunisi dan alat perlengkapan senjata milik OPM.

“Barang bukti tersebut ditemukan karena OPM melarikan diri dari Distrik Bibida,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, teroris Papua telah menembak mati seorang supir angkutan sembako di Kampung Timida, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, Papua Tengah hingga membakar habis kendaraannya.

“Pelaku penembakan dan pembakaran ini adalah KKB Intan Jaya pimpinan Undius Kogoya yang selama ini melakukan aksi kriminal di Kabupaten Paniai,” kata Kasatgas Humas OPS Damai Cartenz, AKBP Bayu Suseno dalam keterangannya, Selasa (11/6).

Korban bernama Rusli berusia 40 tahun itu pun ditemukan warga sudah dalam kondisi terbakar di dalam mobil yang dibakar oleh para teroris Papua.

“Berdasarkan keterangan dari saksi, pada pukul 13.30 WIT, masyarakat yang datang dari arah Kampung Enarotali hendak ke Kampung Kopo, Distrik Paniai Timur, melihat satu unit mobil berada di pinggir jalan dan dalam keadaan terbakar dan sopirnya dalam keadaan tersungkur di dalam mobil serta terdengar bunyi suara tembakan,” jelasnya.

Dari keterangan saksi mata, terlihat sekelompok anggota KKB yang berjumlah 10 orang dengan membawa senjata api laras panjang ke luar dari alang-alang pinggiran jalan.

“Gerombolan KKB itu membuat masyarakat yang melihat kejadian tersebut takut dan langsung kembali ke arah Kampung Madi,” ucapnya.

Saat anggota tiba di TKP, Bayu menjelaskan bahwa kondisi korban sudah meninggal dunia dengan kondisi hangus terbakar di dalam mobil.