HOLOPIS.COM, JAKARTA – Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo angkat bicara terkait nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang terus melemah beberapa waktu terakhir.
Bahkan pada hari ini saja, mata uang negeri Paman Sam itu mengalami penguatan hingga berada di level tertingginya Rp 16.374. Hal ini tentu membuat mata uang rupiah semakin dalam tekanan.
Atas hal itu, Perry pun menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ini justru mengalami depresiasi yang lebih rendah jika dibandingkan dengan negara yang lainnya, seperti Korea Selatan hingga Jepang.
“Rupiah (nilai tukar rupiah terhadap dolar AS) Rp 16.300 tolong dilihat dari akhir tahun kemarin dan tolong dibandingkan dengan negara lain, sangat lebih rendah,” kata Perry dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (14/6).
Perry lantas mengklaim, bahwa rupiah saat ini merupakan salah satu mata uang yang terbaik di dunia. Bahkan menurutnya, rupiah adalah mata uang yang stabil karena bank sentral terus melakukan langkah stabilisasi nilai tukar.
Sejumlah upaya yang dilakukan, yakni intervensi, kemudian penarikan portofolio asing, seperti saham dan obligasi ke dalam negeri, serta penarikan devisa hasil ekspor (DHE) sumber daya (SDA).
“Semua berjalan baik, stabil dan sudah diapresiasi oleh Presiden,” kata Perry.
Adapun berdasarkan data RTI, pergerakan mata uang dolar AS terhadap mata uang Asia lainnya juga kompak menguat. Dimana mata uang negara pimpinan Joe Biden itu menekan kuat yuan China hingga dolar Singapura.
Adapun pergerakan dolar AS terhadap yuan China naik 0,04 persen ke level 7,2. Sedangkan nilai tukar dolar AS terhadap yen Jepang juga bertambah 0,41 persen ke level 157. Terakhir, pergerakan dolar AS terhadap dolar Singapura juga menguat 0,05 persen ke level 1,3.