Categories: Ekobiz

The Fed Tahan Suku Bunga, IHSG Diramal Bergerak Variatif

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diproyeksi bakal bergerak variatif pada perdagangan hari Kamis (13/6).

Proyeksi itu seiring dengan keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Federal Reserve (The Fed) yang menahan tingkat suku bunga acuannya.

Adapun pada awal perdagangan pagi tadi, IHSG dibuka menguat 43,73 poin atau 0,64 persen ke posisi 6.893,83. Sementara indeks untuk kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 naik 9,29 poin atau 1,08 persen ke posisi 872,16.

“IHSG hari ini (13/06) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 6.800 sampai 6.880,” ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (13/6).

Namun pada hari ini, IHSG cenderung bergairah setelah data inflasi AS yang dipublikasikan pada Rabu malam kemarin menunjukkan hasil yang melandai lebih baik dari perkiraan konsensus.

Perlu dicatat, inflasi AS pada periode Mei 2024 menyentuh 3,3 persen secara tahunan atau year on year (yoy), turun lebih dalam dibandingkan perkiraan pasar di 3,4 persen yoy. Inflasi inti juga mencatat hasil lebih baik dari konsensus pasar, menyentuh 3,4 persen yoy.

Adapun The Fed dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) telah mengerek suku bunga sebesar 525 bps sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25 – 5,50 persen sejak September 2023 hingga Juni 2024. Artinya, suku bunga di level 5,25-5,50% sudah bertahan dalam setahun terakhir.

“Kami melihat laporan hari ini (inflasi yang melandai) sebagai kemajuan dan bisa membangun rasa percaya diri. Namun, kepercayaan diri kami belum sampai pada tahap membenarkan keputusan untuk mulai melonggarkan kebijakan pada saat ini,” tutur Chairman The Fed, Jerome Powell dalam konferensi pers Rabu (12/6) malam.

Dalam pernyataan resminya, the Fed menegaskan jika komite tidak akan menurunkan target (suku bunga) sampai kami lebih percaya diri melihat inflasi bergerak ke arah 2 persen secara berkelanjutan.

Sikap hawksih the Fed ini sebenarnya sudah sesuai dengan perkiraan untuk menahan suku bunga pada pertemuan bulan ini. Sayangnya, dengan probabilitas pemangkasan suku bunga hanya sekali. Ini bisa memicu tren higher for longer yang dapat menjadi sentimen negatif bagi aset berisiko seperti saham.

Khoirudin Ainun Najib

Share
Published by
Khoirudin Ainun Najib

Recent Posts

Pamer Kondisi Fit, Prabowo Lari Kecil dan Pose Gaya Silat di Istana

Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto menunjukan kondisinya kian sehat pasca menjalani operasi kakinya beberapa waktu…

7 menit ago

KPK Tak Sudi Gubris Megawati

KPK ogah menanggapi tantangan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri soal penanganan kasus Harun Masiku.

12 menit ago

Wanita Muda Tewas Tertabrak Kereta Api di Bekasi, Sebelumnya Ijin ke Gereja

Seorang wanita berinisial CH (24) ditemukan tewas tertabrak kereta api di perlintasan KA Aren Jaya…

22 menit ago

Setiba di Tanah Air, Jemaah Harus Lapor ke Puskesmas Setempat

Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyampaikan, setiba di Tanah Air, jemaah haji harus…

27 menit ago

Raffi Ahmad Bilang Nggak Dibayar Kampanyekan Marshel dan Jeje

Aktris Raffi Ahmad menepis kabar bahwa dirinya telah mendapatkan bayaran untuk mendukung calon kepala daerah…

42 menit ago

Wah! Istri Song Joong Ki Hamil Anak Kedua

Kabar bahagia datang dari keluarga pasangan selebriti Korea Selatan, Song Joong Ki dan Katy Louise…

57 menit ago