HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN) mengungkapkan rasa khawatir dan terkejut mereka melihat banyaknya korban jiwa Palestina yang jatuh karena Israel.
Hal itu terjadi ketika Israel melakukan operasi penyelamatan warganya. Setelah berhasil menyelamatkan 4 warga Israel dari tanah Hamas, pasukan militer Israel malah membunuh sekitar 210 warga Palestina.
Kantor Hak Asasi Manusia PBB (OHRCHR) mengatakan bahwa tindakan yang dilakukan Palestina tersebut bisa saja masuk dalam kategori kejahatan perang. Mereka juga sangat terkejut dengan dampak tindakan pasukan Israel itu.
Kami sangat terkejut dengan dampak operasi pasukan Israel di An Nuseirat pada akhir pekan yang bertujuan membebaskan empat sandera terhadap warga sipil (Palestina),” kata Juru Bicara OHCHR, Jeremy Laurence, dikutip Holopis.com, Rabu (12/6).
Tak hanya dari sisi Israel, PBB mengatakan mereka juga sangat tertekan dengan kelompok bersenjata Palestina yang menyandera orang mayoritas masyarakat sipil.
Sementara itu Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola oleh Hamas mengatakan bahwa setidaknya ada 274 warga Palestina tewas dan 698 lainnya mengalami luka-luka akibat operasi militer Israel itu.
Jeremy Laurence mengatakan operasi dilakukan Israel di wilayah yang padat penduduk. Sehingga mereka mempertanyakan apakah Israel menghargai peraturan perang terkait keselamatan warga tak bersalah.
“Cara serangan tersebut dilakukan di daerah padat penduduk, menimbulkan pertanyaan serius apakah prinsip perbedaan, proporsionalitas dan kehati-hatian sebagaimana diatur dalam hukum perang, dihormati oleh pasukan Israel,” kata Jeremy.
Seperti diberitakan oleh Holopis.com sebelumnya, terlepas dari ancaman internasional agar Israel menghentikan serangan mereka, namun tampaknya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu masih tetap ingin menghabiskan Hamas hingga ke akar-akarnya, meskipun hal itu berarti mengancam ribuan nyawa warga Palestina.
Beberapa negara internasional termasuk Amerika Serikat pun meminta Israel untuk menghentikan serangan mereka dan melakukan gencatan senjata.