HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengajak Rusia menjalin kerjasama dengan Indonesia untuk mengembangkan energi bersih, yakni energi nuklir.
Penawaran kerja sama itu disampaikan Airlangga First Deputy CEO for Corporate Development and International Business JSC Rosatom, Kiril Komarov di sela kunjungannya ke Rusia pada Senin 10 Juni 2024 kemarin.
Airlangga menjelaskan, bahwa pengembangan energi nuklir merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam negeri.
“Energi nuklir dapat menjadi salah satu opsi bagi ketersediaan listrik bagi masyarakat tanpa harus mengotori lingkungan,” kata Airlangga dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (12/6).
“Rusia juga diundang untuk bekerjasama dalam pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia,” tambahnya.
Menurutnya, penawaran kerja sama tersebut adalah wujud dari komitmen Pemerintah RI dalam rangka mewujudkan proses transisi energi yang telah dimulai beberapa tahun lalu.
Adapun kerja sama di sektor nuklir tersebut sejalan dengan kemampuan serta pengalaman yang dimiliki JSC Rosatom.
“Rosatom memiliki pengalaman yang cukup panjang untuk dapat melakukan kerja sama yang baik dan komprehensif dengan Indonesia,” kata Deputi Komarov.
Dia mengatakan, bahwa pihaknya akan menyiapkan berbagai hal dalam pengembangan energi nuklir, bukan hanya di sisi konstruksi, namun juga analisis detil dari sisi sosial ekonominya.
Selain nuklir, kunjungan Airlangga ke Moskow, Rusia pada tanggal 10 – 12 Juni 2024 juga bermaksud untuk untuk mendorong ekspor guna menjaga surplus neraca perdagangan nasional.
Adapun sebelumnya, Airlangga telah melakukan pertemuan khusus dengan Menteri Perdagangan Eurasian Economic Commission (EEC), Andrey Slepnev.
Pada kesempatan tersebut, kedua menteri membahas berbagai isu kerja sama strategis di bidang ekonomi dan perdagangan, antara lain percepatan penyelesaian Perundingan Indonesia-Eurasian Economic Union Free Trade Agreement (Indonesia-EAEU FTA).
“Indonesia mendorong percepatan penyelesaian Perundingan Indonesia-EAEU FTA yang diharapkan akan bisa selesai di tahun ini, sehingga bisa bermanfaat bagi para pelaku usaha untuk mengembangkan bisnisnya ke kawasan Eropa Timur dan Asia Tengah,” ujar Airlangga.
Menko Airlagga juga menegaskan bahwa Indonesia juga terus mendorong peningkatan nilai ekspor minyak sawit ke negara-negara anggota EAEU (Eurasian Economic Union).