Efek Samping dari Perselingkuhan

Holopis.com Jika sudah memahami 10 tips selingkuh dengan aman dan nyaman. Sobat Holopis juga harus memahami bahwa perselingkuhan tidak hanya berdampak pada hubungan tetapi juga pada individu yang terlibat. Karena betapapun perselingkuhan dibungkus dan ditutup secara rapat, hal itu tetaplah kesalahan dan akan terbongkar suatu saat nanti.

Dan kali ini kita akan mengulik apa sih dampak atau efek samping dari keputusan untuk berselingkuh.

1. Hilang Rasa
Bagi pasangan yang diselingkuhi, ini dapat menyebabkan trauma emosional, kehilangan kepercayaan, dan masalah kepercayaan diri. Bahkan ia akan kehilangan perasaan sayang lagi dengan kamu jika hal itu sampai terjadi.

Sebab, kaca tidak akan bisa disatukan lagi dengan utuh jika sudah terjatuh dan pecah. Pun disatukan, akan menyisakan bekas yang sangat kentara.

Tidak hanya bagi korban perselingkuhan saja, bahkan pelaku perselingkuhan juga bisa mengalami rasa bersalah, stres, dan kecemasan. Karena ia akan terus memproduksi kebohongan baru demi menutupi kebohongan sebelumnya. Dan percayalah Sobat Holopis, situasi ini akan sangat melelahkan bagi kamu pelaku perselingkuhan.

2. Pengaruh pada Anak (Jika Ada)
Jika pasangan memiliki anak, perselingkuhan dapat menyebabkan ketegangan dalam keluarga dan mempengaruhi kesejahteraan emosional anak-anak. Bahkan perasaan pelaku selingkuh terhadap anak juga akan terganggu, sehingga hubungan kebatinan antara orang tua dengan anak akan sangat terdampak.

3. Kerugian Finansial
Biaya untuk menyembunyikan perselingkuhan, seperti pengeluaran tambahan untuk pertemuan rahasia atau hadiah, dapat menguras keuangan. Jika perselingkuhan berujung pada perceraian, biaya hukum dan pemisahan aset bisa sangat signifikan. Termasuk jika ada sengketa harta gono-gini.

4. Perpisahan dan Perceraian
Dampak yang paling rasional dari perselingkuhan sering kali berakhir dengan putusnya hubungan atau perceraian. Meskipun ada pasangan yang mencoba untuk memperbaiki hubungan setelah perselingkuhan, banyak yang tidak berhasil.

Pandangan Psikologi tentang Perselingkuhan

Perselingkuhan adalah topik yang kompleks dalam psikologi, dengan banyak faktor yang mempengaruhi perilaku ini. Berikut adalah beberapa perspektif dari ilmu psikologi tentang perselingkuhan:

1. Teori Evolusi:
Menurut teori ini, perselingkuhan bisa dianggap sebagai cara untuk meningkatkan peluang reproduksi dan keberlangsungan gen. Namun, ini tidak berarti bahwa perselingkuhan adalah tindakan yang dibenarkan atau tanpa konsekuensi.

2. Teori Kebutuhan Dasar:
Perselingkuhan sering kali terjadi karena kebutuhan emosional atau fisik yang tidak terpenuhi dalam hubungan utama. Ini bisa termasuk kebutuhan akan perhatian, penghargaan, atau kepuasan seksual.

3. Attachment Theory (Teori Kelekatan):
Individu dengan pola kelekatan yang tidak aman, seperti kelekatan yang cemas atau menghindar, mungkin lebih rentan terhadap perselingkuhan. Mereka mungkin mencari validasi atau koneksi emosional di luar hubungan utama.

4. Pengaruh Lingkungan dan Sosial:
Norma sosial dan budaya dapat mempengaruhi sikap terhadap perselingkuhan. Di beberapa budaya, perselingkuhan mungkin lebih diterima atau bahkan diharapkan.

5. Self-Esteem dan Identitas Pribadi:
Orang dengan harga diri rendah atau krisis identitas mungkin lebih rentan terhadap perselingkuhan sebagai cara untuk merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri.

6. Faktor Situasional dan Kesempatan:
Kesempatan yang mudah dan situasi yang memfasilitasi perselingkuhan, seperti bekerja di lingkungan yang jauh dari pasangan, dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya perselingkuhan.

Nah, dengan demikian kita semua bisa melihat secara utuh gambaran apa yang terjadi jika sampai ada perselingkuhan. Sebab, perselingkuhan adalah tindakan yang kompleks dan berisiko, baik dari segi moral maupun emosional.

Meskipun beberapa orang mungkin mencari cara untuk melakukannya dengan aman dan efektif, penting untuk mempertimbangkan dampak negatif yang dapat ditimbulkan. Dari sudut pandang psikologi, perselingkuhan sering kali merupakan tanda masalah yang lebih dalam dalam hubungan atau individu itu sendiri.

Oleh karena itu, daripada mencari cara untuk menyembunyikan perselingkuhan, lebih bijaksana untuk mengatasi masalah yang mendasarinya melalui komunikasi dan perbaikan hubungan.

Disklaimer : Sobat Holopis, patut kami memberikan catatan besar bahwa artikel ini tidak bermaksud mendukung perselingkuhan. Akan tetapi artikel ini ditulis untuk memberikan wawasan tentang konsekuensi dan perspektif psikologis terkait perselingkuhan. Persoalan kalian akan melakukan perselingkuhan atau tidak, itu menjadi domain dan tanggung jawab anda sendiri.