HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan dengan tegas kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk menghentikan semua bentuk kebiadaban dan kebrutalan yang dilakukan militer Israel ke kawasan Palestina, khususnya serangan yang saat ini tengah dilancarkan ke Gaza dan Rafah.
Hal ini disampaikan Jokowi sebagai bentuk sikap resmi Indonesia terhadap konflik keamanan dan kemanusiaan yang terjadi di Palestina.
“Meskipun sudah berkali-kali saya sampaikan, saya ingin mengulang lagi bahwa Indonesia mengecam keras serangan Israel ke Rafah,” kata Jokowi di Pasar Senggol, Kota Dumai, Riau pada hari Sabtu (2/6) kemarin seperti dikutip Holopis.com.
Ia juga meminta agar Israel mematuhi keputusan Mahkamah Internasional tentang seruan untuk menghentikan serangan brutal mereka ke Palestina.
“Israel mestinya memiliki kewajiban untuk menaati Mahkamah Internasional, termasuk menghentikan serangan ofensif ke Palestina,” tegasnya.
Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Lalu Muhammad Iqbal menyampaikan, bahwa Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah melakukan pertemuan di dalam konferensi Menteri Luar Negeri OKI dan Uni Eropa di Brazil pada hari Minggu, 26 Mei 2024.
Dalam pertemuan itu, Menlu Retno menyampaikan 3 hal kesepakatan, antara lain yang pertama adalah meminta agar Israel dan Palestina melakukan gencatan senjata secara permanen.
“Gencatan senjata harus segera dilakukan dan sifatnya permanen,” kata Lalu dalam konferensi pers pada hari Rabu, 29 Mei 2024.
Kemudian yang kedua, Indonesia juga mendesak agar United Nations Relief and Rehabilitation Administration (UNRRA) segera mengambil langkah yang efektif di dalam mengatasi persoalan tragedi kemanusiaan yang terjadi antara perang tentara Palestina dengan Israel.
“Terus memberikan dukungan kepada UNRRA karena kita menganggap bahwa peran UNRRA di dalam situasi kemanusiaan saat ini sangat esensial,” jelasnya.
Dan yang ketiga, Indonesia mendesak agar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) segera menetapkan bahwa Palestina adalah anggota penuh di PBB.
“Kita terus menyuarakan pentingnya pengakuan terhadap Palestina dan keanggotaan penuh Palestina di PBB,” pungkasnya.