Petugas Hentikan Pencarian Satu Korban Hilang di Kabupaten OKU

HOLOPIS.COM, SUMSEL – Pencarian satu korban jiwa yang masih hilang akibat banjir dan longsor di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) akhirnya resmi dihentikan.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, pencarian dihentikan setelah tim gabungan dan pertolongan (SAR) terus berupaya mencari korban yang hilang tersebut hingga Jumat (31/5).

“Korban yang berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia berjumlah enam orang. Sementara itu, jumlah pengungsi mengalami penambahan sebanyak lima kepala keluarga (KK) sehingga jumlahnya menjadi 10 KK,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (1/6).

Kendati demikian, tim gabungan masih terus berupaya melakukan penanganan darurat seperti pembersihan lingkungan di tiga desa yang berada di Kecamatan Ulu Ogan, yakni Desa Ulak Lebar, Gunung Tiga, dan Desa Klumpang.

“Pembersihan di ketiga desa ini ditargetkan dapat selesai dalam waktu tujuh hari. Guna mendukung operasi tersebut, tim gabungan mengerahkan sejumlah unit mobil truk dan alat berat berupa ekskavator,” ucapnya.

Sementara itu, aktivitas Posko Induk, Pos Kesehatan, dan pos pelayanan kependidikan dan kependudukan masih dilanjutkan guna membantu masyarakat ddalam pengurusan dokumen yang rusak akibat banjir.

Selain itu, pemenuhan kebutuhan dasar para korban terdampak banjir juga masih dilakukan dengan mendistribusikan bantuan logistik baik berupa penyaluran sembako untuk dapur umum di seluruh desa terdampak maupun langsung kepada masyarakat untuk diolah secara mandiri.

Adapun kondisi mutakhir saat ini untuk wilayah OKU bagian hulu seperti kecamatan Lengkiti, Sosoh Buay, Rayap, Kota Baturaja, Lubuk Batang, Peninjauan, Kedaton Peninjauan Raya terpantau banjir telah surut dan menuju fase pemulihan. Sedangkan untuk OKU wilayah hilir seperti sebagian wilayah Kedaton Peninjauan Raya telah surut.

Selain penanganan korban terdampak banjir, tim gabungan juga masih terus berupaya melakukan perbaikan sarana infrastruktur yang rusak, khususnya infrastruktur vital seperti jembatan dan akses jalan. Salah satunya adalah jembatan penghubung di Desa Negeri Ratu yang terputus serta jalan Desa Pedataran yang terkena longsor sehingga menyebabkan akses ke Ulu Ogan dari Pedataran terputus.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

Presiden Republik Indonesia

BERITA TERBARU

Viral