HOLOPIS.COM, JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI, Darul Siska angkat bicara terkait peningkatan kasus Covid-19 yang terbilang cukup signifikan di negara tetangga, yakni Singapura.

Menurutnya, pengingkatan kasus Covid-19 yang beberapa tahun lalu menjangkit hampir seluruh negara di dunia menjadi hal yang memprihatinkan, mengingat masih banyak masyarakat yang wira-wiri ke Singapura.

“Tentu pertama prihatin, Covid-19 mulai mendekati kita lagi, paling tidak di Singapura sudah mulai berjangkit dan peningkatannya juga signifikan. Sementara warga kita masih pulang dan pergi dari Singapura,” katanya, seperti dikutip Holopis.com, Jumat (31/5).

Atas hal itu, Darul meminta pemerintah untuk segera mengambil langkah preventif dalam menyikapi peningkatan kasus tersebut. Sebab bukan hal mustahil, situasi yang kini dialami Singapura juga terjadi pada Indonesia.

“Menurut kepentingan negara kita, bagi mereka yang keluar masuk begitu, menurut saya juga nggak ada salahnya diingatkan dan sekaligus dilakukan pemeriksaan lagi,” ujar Darul.

Dia pun mewanti-wanti pemerintah untuk tidak menganggap sepele adanya peningkatan kasus di negara tetangga. Ia tak ingin hal yang sama di tahun 2020 kembali dialami oleh Indonesia.

“Jadi jangan nanti terjangkit banyak di kita, semuanya baru sakit kepala mengurusinya. Kayak kita kena Covid-19 lalu,” tuturnya.

Pemerintah, menurutnya, sudah saatnya untuk memperketat pengawasan sekaligus pemeriksaan di pintu-pintu masuk untuk mencegah penyebaran virus Corona yang beberapa waktu lalu membuat dunia kalang kabut.

“Pemerintah harus bersiap-siap sekarang, di pintu-pintu masuk negara kita, terutama bagi mereka yang pulang dari Singapura, supaya rakyat kita jangan jadi korban lagi,” pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Gelombang Covid-19 di Singapura menggemparkan dunia, dengan munculnya varian baru yakni disebut “FLiRT”. Alhasil kasus Covid-19 di Singapura pun mengalami lonjakan.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Singapura (MOH), kasus Covid-19 di Singapura pada periode tanggal 5-11 Mei naik dua kali lipat menjadi 25.900 kasus.

Sementara untuk kasus COVID-19 di Indonesia pada periode 19-25 Mei 2024 meningkat 37 persen, menjadi 26 kasus. Angka tersebut tidak bisa dibilang sedikit, mengingat orang yang melakukan tes hanya sebanyak 1.811 orang.