HOLOPIS.COM, JAKARTA – Penangkapan tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon, Pegi alias Perong oleh Polda Jawa Barat (Jabar) masih terdapat keraguan dari masyarakat terkait sosok yang sempat buron tersebut.
Selain terkait penanganan kasusnya yang dinilai janggal, juru bahasa isyarat (JBI) yang ditunjuk Polda Jabar dalam konferensi pers penangkapan Pegi dinilai janggal, sehingga muncul dugaan juru bahasa tersebut adalah oknum juru bahasa gadungan.
Adapun dugaan tersebut menjadi ramai di media sosial X, usai dilontarkan oleh Azis melalui cuitan di akun pribadinya @pikiping.
“Selain keraguan masyarakat atas tertangkapnya Pegi atau Perong. Juga ada keraguan di kemampuan Juru Bahasa Isyarat yang sedang menjurubahasakan di laporan kepolisian – Polda Jawa Barat,” tulis Azis dalam cuitannya, seperti dikutip Holopis.com, Kamis (30/5).
“Oknum Juru Bahasa Isyarat palsu tampil disana,” imbuhnya.
Dia pun menyampaikan, bahwa dugaan tersebut berdasarkan temuan Asosiasi Juru Bahasa Isyarat Indonesia, dimana mereka merasa JBI yang tampil di konferensi pers itu terbilang aneh dalam mengintrepertasikan sebuah kalimat yang disampaikan.
“JBI tersebut mengisyaratkan tidak jelas dan apa yang diisyaratkan juga tertinggal dengan ucapan dari kepolisian,” ujar Azis.
Azis lantas mengingatkan perihal kasus yang terjadi di Amerika Serikat (AS) pada 6 tahun lalu, dimana seorang oknum JBI harus mendekam di balik jeruji besi karena kesalahannya dalam memberikan isyarat.
“Jadi mengingatkan kasus ini 6 tahun lalu. Kasus yang sama terjadi di Amerika. Oknum JBI tersebut akhirnya dipenjara, Hmmm kalo di Indonesia gimana ya? Di Amerika sudah pernah terjadi 6 tahun lalu lho,” ujarnya.
Lebih lanjut, Azis menekankan, bahwa juru bahasa isyarat merupakan komponen penting dalam proses penyampaian informasi kepada publik.
“Jangan asal pilih Juru Bahasa Isyarat. Karena JBI adalah akses penting untuk kita semua, jangan sampai JBI jadi membuat misinformasi,” pungkasnya.
https://x.com/pikiping/status/1795735325874229266