HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid turut angkat bicara terkait kebijakan potongan gaji bagi para pekerja untuk iuran Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera).

Dia menilai, kebijakan tersebut sejatinya merupakan kebijakan yang tujuannya baik. Namun menurutnya, kebijakan tersebut tak bisa diterapkan merata, karena tidak semua perusahaan dalam kondisi yang sehat.

Ia pun mengingatkan, agar kebijakan dari pemerintah yang bertujuan baik untuk para pekerja, justru menjadi beban bagi para pengusaha.

“Untuk perumahan bagi para pekerja penting, tapi kan juga penting bagaimana jangan sampai jadi beban. Juga harus dilihat nggak semua perusahaan itu sehat,” kata Arsjad dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (29/5).

Arsjad menekankan, bahwa pihaknya selalu menjadikan keseimbangan antara kepentingan pengusaha dan pekerja sebagai fokus utama, termasuk dalam polemik kebijakan iuran Tapera bagi pekerja tersebut.

“Jadi ini harus kita lihat kembali gitu. Makanya kenapa Kadin selalu menitikberatkan bagaimana balance antara pengusaha dan pekerja,” ucapnya.

Dalam hal iuran Tapera ini, ia menekankan, bahwa kesinambungan antara kepentingan pengusaha dan pekerja penting untuk dijaga.

“Nah ini maksud dan tujuannya baik, tinggal bagaimana supaya jangan memberatkan pengusaha tetapi juga membantu yang namanya pekerja,” ujar Arsjad.

Lebih lanjut Arsjad mengungkapkan bahwa dalam pembangunan ekonomi bukan hanya melibatkan pemangku kepentingan dan pengusaha, tetapi peran dari para pekerja.

“Tanpa ada pengusaha, nggak ada pekerja, nggak ada pekerja nggak ada pengusaha. Ini perlu dua-duanya. Karena apa, kan kita itu tujuannya sama, tujuannya menuju Indonesia Emas 2045. Dan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, harus bersama-sama. Nah itu harus terjadi,” imbuh Arsjad.