HOLOPIS.COM, JAKARTA – Perum Bulog menyulap salah satu asetnya di daerah Jakarta Selatan (Jaksel), yang merupakan sebuah gudang tak terpakai menjadi pusat bisnis hingga beragam jenis olahraga.
Direktur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi menyampaikan, bahwa langkah tersebut dilakukan pihaknya sebagai upaya mengoptimalkan aset-aset milik BUMN pangan tersebut.
“Alhamdulillah sudah lebih dari 10-15 tahun terakhir Bulog bersama BUMN lain dipesankan untuk melakukan optimasi dari aset-asetnya, dan sekarang kita sudah bisa manfaatkan ini dengan lebih baik,” kata Bayu dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Senin (27/5).
Bayu mengungkapkan, bahwa Bulog memiliki 10 ribu titik aset berupa gudang hingga tempat penjemuran gabah di seluruh Indonesia. Namun yang terpakai hanya 3000 aset, karena sebagian besar bangunan telah rusak.
Ia menjelaskan, banyak aset yang saat ini tidak optimal bukan karena pihaknya tidak mampu mengoptimalkan, tetapi faktor perubahan zaman, yang membuat aset-aset tersebut kemudian menjadi tidak bisa dimanfaatkan sebagaimana mestinya.
“Contohnya yang jelas tempat dimana kita berada saat ini. Ini dulunya dibayangkan menjadi gudang, gudang untuk stok Bulog. Tetapi sekarang menjadi sangat kesulitan untuk kita membawa keluar masuk stok karena kawasan ini sudah menurut tata kotanya tidak lagi diperuntukkan untuk fungsi tersebut,” terang Bayu.
Oleh karena itu, lanjutnya, Bulog mengubah aset tersebut menjadi sebuah pusat bisnis dan olahraga, yang diberi nama “D’GAT55”. Di tempat tersebut, terdapat mini market dan lapangan olahraga yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum.
Tak hanya di Jaksel, langkah serupa juga dilakukan pada aset Bulog yang berada di daerah Kelapa Gading Jakarta Utara, serta beberapa daerah lainnya di Indonesia seperti di Kota Makassar, Surabaya, dan Semarang.
“Kalau dibandingkan dengan total nilai bisnis Bulog mungkin masih kecil. Namun, makin hari makin besar dan potensinya ke depan jauh lebih besar dari pada yang ada sekarang,” kata Bayu.