BerandaNewsEkobizSetoran Pajak April 2024 Loyo, Sri Mulyani Ungkap Penyebabnya

Setoran Pajak April 2024 Loyo, Sri Mulyani Ungkap Penyebabnya

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati menyampaikan realisasi pendapatan pajak sampai dengan April 2024 telah mencapai Rp 624,19 triliun, atau 31,38 persen dari target APBN 2024.

Dia menyampaikan, angka setoran pajak ini terus mengalami kenaikan, seiring dengan proses penyampaian Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT), dimana pada bulan April 2024 merupakan bulan terakhir penyampaian SPT untuk korporasi.

“Dan tahun ini karena April adalah untuk SPT (Surat Pemberitahuan Tahunan) korporasi, Rp 624 triliun akumulasi,” kata Sri Mulyani dalam Konferensi Pers APBN KiTa, seperti dikutip Holopis.com, Senin (27/5).

Sri Mulyani merinci, setoran pajak pada periode Januari 2024 tercatat mencapai Rp 149 triliun, lalu di Februari Rp 262 triliun, dan pada Maret 2024 angkanya mencapai Rp 393 triliun.

Penerbit Iklan Google Adsense

Namun demikian, setoran pajak pada periode mengalami penurunan bila dibandingkan dengan setoran pajak periode Januari sampai April 2023, dimana angkanya mencapai Rp 688,15 triliun.

Secara rinci, penerimaan pajak ditopang oleh empat komponen. Komponen pertama yakni PPh nonmigas yang tercatat sebesar Rp 377 triliun, dengan pertumbuhan negative 35,43 persen.

Sri Mulyani menjelaskan, PPh nonmigas turun karena ada penurunan dari PPh tahunan, terutama untuk korporasi atau badan.

“Artinya perusahaan-perusahaan dengan harga komoditas yang turun terjadi penurunan profitabilitas sehingga kewajiban mereka membayar pajak juga mengalami penurunan, terutama untuk sektor pertambangan komoditas,” terangnya.

Kendati demikian, Sri Mulyani meyakini kinerja PPh nonmigas selama 4 bulan terakhir ini masih on track.

Kemudian PBB dan lainnya juga menurun sebesar 22,59 persen menjadi Rp 3,87 triliun. Jumlahnya tidak terlalu besar tapi turun tajam 22,59 persen, ada hubungannya dengan harga komoditas.

Sementara untuk PPh migas tercatat sebesar Rp 24,81 triliun, dimana angka tersebut sangat tajam sebesar 23,24 persen.

“Untuk PPh migas ini penyebabnya karena lifting yang terus mengalami penurunan dari tahun ke tahun,” terangnya.

Satu-satunya yang positif adalah PPN dan PPnBM, dimana setorannya mencapai Rp 218 triliun, tumbuh tipis sebesar 5,93 persen.

Temukan kami juga di Google News

Baca Juga :

BERITA LAINNYA

Syam Basrijal Ingatkan Orang Dalam Jadi Ancaman Serius Keamanan Siber

Pengamat dan praktisi keamanan data, Syam Basrijal mengatakan, semakin canggihnya penjahat siber mendorong organisasi untuk mencurahkan lebih banyak perhatian untuk melindungi sistem organisasi mereka dari serangan.

Lagi Cari Kerja? Fresh Graduate Wajib Lakukan 7 Langkah Ini

Mencari pekerjaan bagi Sobat yang menyandang status sebagai fresh graduate menjadi proses yang penuh rintangan. Persaingan yang ketat dan minimnya pengalaman kerja terkadang menjadi batu sandungan untuk mendapatkan pekerjaan yang ideal.

Jokowi Sebut Harga Pangan di Sulsel Lebih Murah dari Jawa, Kok Bisa?

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan, bahwa harga sejumlah komoditas pangan di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel) dalam keadaan sangat baik. 

IHSG Gacor Jelang Akhir Pekan, Didorong Saham-saham Teknologi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan jelang akhir pekan ini, Jumat (5/7).

Kemenkeu Masih Bahas Rencana Pajaki Barang Impor China 200%

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengaku tidak mau terburu-buru untuk menerapkan tarif pajak atau bea masuk impor barang dari China hingga 200 persen.

IHSG Jelang Akhir Pekan, Bakal Kembali Menguat?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi rawan profit taking pada perdagangan jelang akhir pekan ini, Jumat (5/7), setelah ditutup menguat pada Kamis (4/7) kemarin.
Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 2024 - 2029
Sudaryono

HOLOPIS FEEDS