HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan tidak ada warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban bencana tanah longsor di Papua Nugini. Hal itu sebagaimana disampaikan Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha.

“Sejauh ini, tidak terdapat informasi adanya korban WNI dalam bencana tersebut,” kata Judha dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Minggu (26/5).

Judha menyatakan, bahwa KBRI Port Moresby akan terus berkoordinasi dengan otoritas setempat dan komunitas WNI di sana untuk melihat bagaimana situasi di lapangan pasca bencana tanah longsor tersebut.

Sebagaimana diketahui, bencana tanah longsor yang terjadi di Papua Nugini pada Jumat lalu, telah menelan banyak korban. Setidaknya sebanyak 670 orang diperkirakan tewas dalam peristiwa longsor tersebut.

Kepada Badan PBB di Papua Nugini, Serhan Aktoprak menyebut, jumlah korban tewas didasarkan pada perhitungan dari pejabat desa Yambali, bahwa lebih dari 150 rumah telah terkubur akibat tanah longsor.

“Mereka memperkirakan lebih dari 670 orang tertimbun tanah saat ini,” kata Aktoprak dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com, Minggu (26/5).

Dia menyampaikan, bahwa proses evakuasi para korban berjalan sulit karena kondisi tanah yang masih labil meningkatkan risiko para petugas yang melakukan evakuasi.

“Situasinya sangat buruk karena tanah masih longsor. Air mengalir dan hal ini menimbulkan risiko besar bagi semua orang yang terlibat,” tambah Aktoprak.

Sejauh ini, petugas yang melakukan evakuasi telah mengangkat lima mayat dari timbunan tanah. Selain itu, petugas juga berhasil mengevakuasi satu kaki dari salah seorang korban selamat.

Tercatat, sebanyak tujuh orang, termasuk seorang anak-anak telah berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat. Ketujuh korban pun kini telah menerima perawatan medis. (ANT)