HOLOPIS.COM, JAKARTA – Xavi Hernandez pasrah betul dipecat Barcelona, pelatih yang juga legenda klub Blaugrana itu pun mengerti dengan keinginan manajemen tim seiring dengan keputusannya tersebut.
Sebelumnya diketahui, bahwa Barcelona secara mengejutkan mengeluarkan keputusan memecat Xavi Hernandez di tengah keputusan Xavi bertahan bersama klub.
Keputusan Barcelona memecat Xavi itu disinyalir karena pernyataan Xavi yang menyinggung soal kondisi keuangan klub, sampai pada akhirnya berdampak pada keretakan hubungan dengan Presiden Barcelona Joan Laporta.
Pertandingan antara Barcelona kontra Sevilla, pada Minggu (26/5) pun jadi laga terakhir bagi Xavi Hernandez.
Xavi Hernandez pun menghormati keputusan Barcelona tersebut, dan ia mengerti bahwa klub perlu perubahan.
“Saya sudah bicara dengan presiden dan dia mengutarakan alasannya untuk melakukan perubahan ini. Yang saya bisa lakukan hanya menerima dan menghormatinya,” ungkap Xavi, seperti dikutip Holopis.com dari ESPN.
“Dia adalah salah satu yang pembuat keputusan di klub ini. Kami bersalaman, berpelukan dna mendoakan yang terbaik untuk masing-masing. Saya kini bakal jadi fans setia (Barcelona) di tribun penonton,” tambahnya.
“Keputusan yang dibuat demi kebaikan klub karena mereka yakin perlu dilakukan perubahan,” lanjutnya.
Sebagai informasi tambahan, kini kursi kepelatihan Barcelona tengah kosong, namun isu yang bergulir saat ini tertuju pada satu sosok pengganti, yakni Hansi Flick.
Kendati demikian, belum secara pasti apakah Hansi akan benar-benar merumput bersama Barcelona atau tidak.
Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung dijadwalkan membacakan putusan praperadilan yang diajukannya, menentukan nasib Pegi…
Jadwal dan lokasi SIM Keliling di Jakarta, pada hari Senin 8 Juli 2024 beroperasi di…
Kementerian Pertanian mengunggah sebuah flyer yang mengangkat tema anti korupsi, namun menggunakan konsep film yang…
Shalat Tahajud adalah shalat sunnah yang dilakukan pada waktu malam setelah tidur. Shalat ini memiliki…
Aparat gabungan TNI Polri melakukan penyerbuan markas teroris Papua di Topo, Nabire.
PKS mengaku terbuka dengan tawaran PSI untuk berkoalisi di Pilkada Jakarta 2024.