HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur eksekutif Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie memuji rencana Presiden terpilih Prabowo Subianto yang akan mendirikan 300 Fakultas Kedokteran (FK) dan 20 ribuan pelajar SMA dapat kuliah di luar negeri.
Jerry melihat hal ini merupakan contoh pemimpin yang peduli dengan nasib pendidikan Indonesia. Ia pun yakin bahwa semua ini terjadi karena pengaruh darah pejuang dan pendidikan dari ayah Prabowo Subianto.
“Beliau bisa lakukan itu barangkali Prabowo terdidik dan terlatih dari sang Ayah Maestro dan ahli ekonomi Indonesia Soemitro Djojohadikusumoh. Sementara, dengan program ajaib Kementerian pendidikan ini yakni kenaikan UKT tak karuan ini akan membunuh anak-anak jenius dari keluarga kurang mampu untuk kuliah,” kata Jerry dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (25/5).
Lantas, ia justru menyentil gaya kepemimpinan Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Anwar Makarim. Jerry menilai bahwa Nadiem bukan sosok yang fokus untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, akan tetapi malah lebih membodohi kehidupan bangsa.
“Pendidikan di tangannya kacau-balau, amburadul dan rusak parah,” ketusnya.
Ia yakin bahwa Prabowo Subianto akan mewujudkan semua janji politiknya saat Pilpres 2024. Bahkan ia juga yakin bahwa mantan Komandan Jenderal Kopassus TNI AD tersebut mampu menempatkan orang-orang terbaik dan berintegritas di dalam Kabinet pemerintahannya nanti. Sehingga semua program yang concern kepada kepentingan rakyat dan pembangunan kualitas SDM bangsa Indonesia dapat terealisasikan, salah satunya aspek pendidikan.
“Jadi Indonesia harus bangga memiliki presiden baru yang peduli akan pendidikan di tanah air,” ungkap Jerry lagi.
Sebelumnya diketahui Sobat Holopis, bahwa Presiden Republik Indonesia terpilih di Pemilu 2024, Prabowo Subianto memberikan pendapatnya mengenai polemik uang kuliah tunggal (UKT) yang naik di sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) tanah air akibat hadirnya Permendikbud Nomor 2 tahun 2024 tentang Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi pada Perguruan Tinggi Negeri di lingkungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Ia menyebut akan bertekad untuk meringankan UKT PTN. Pada kepemimpinannya yang akan datang, Prabowo mengatakan akan bekerja keras mewujudkan hal ini. Prabowo menyampaikan UKT PTN kalau bisa sangat minim atau gratis.
“Apalagi di universitas negeri yang dibangun oleh uang rakyat (uang APBN) harus jangan tinggi, kalau bisa sangat minim atau gratis. Ini kita harus hitung dan bekerja keras untuk itu,” ujar Prabowo melalui rilis yang disampaikan staf presiden terpilih, ditulis Jumat (24/5).
Menurut Prabowo, sistem pendidikan di Indonesia berubah drastis pasca orde baru. Dia menilai dunia pendidikan menjadi industri yang menganut nilai kapitalisme.
“Jadi berpikirnya bahwa semua itu bisa menjadi market, padahal ini adalah public goods, kewajiban sosial bagi suatu negara,” ungkap Prabowo.
Di masa kepemimpinannya mendatang, Prabowo mengaku akan berusaha meningkatkan perbaikan pendidikan Indonesia. Salah satu upayanya adalah dengan menggiatkan hilirisasi guna menambah penghasilan negara.
“Tentunya kita harus hilirisasi untuk kita dapat nilai tambah dan perbaiki pendidikan kita,” ucapnya.
JAKARTA - Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman menilai bahwa hukuman terhadap Harvey…
Hasil seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2024 tahap 1 diumumkan secara bertahap mulai…
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dikabarkan telah menetapkan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto sebagai…
Harga emas batangan bersertifikat keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) terpantau mengalami penurunan yang signifikan…
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan cuaca Jabar (Jawa Barat) tiga harian…
JAKARTA - Mantan Menko Polhukam Mahfud MD mengatakan bahwa masih ada harapan besar kepada pemerintahan…