HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sudirman Said menegaskan bahwa sosok Gubernur Jakarta mendatang jangan sampai berasal dari sosok yang bertentangan dengan pemerintahah pusat, dalam hal ini pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Hal itu disampaikan mantan Menteri ESDM yang dipecat oleh Presiden Jokowi tersebut mengingat status Jakarta yang akan mengalami transisi dan tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara.
“Sebaiknya Gubernur Jakarta ke depan adalah pihak yang bisa bekerjasama dengan pemerintah pusat, tidak elok kalau Gubernur Jakarta itu berseberangan karena banyak sekali isu-isu transisi yang harus diselesaikan,” kata Sudirman Said dalam keterangannya pada Kamis (23/5) seperti dikutip Holopis.com.
Dengan adanya 15 kewenangan khusus yang dimiliki oleh Jakarta, Sudirmnan menilai sosok Gubernur mendatang haruslah orang yang nyaman bekerjasama atau diterima kerjasama dengan pemerintah pusat.
Oleh karena itu, Jakarta kemudian juga harus dipimpin oleh gubernur yang fokus menyelesaikan berbagai masalah. Jakarta kemudian tidak boleh lagi dipimpin oleh orang yang mencari tangga karir politik yang menjadikannya sebagai batu loncatan.
“Yang kedua karena transisi ini begitu besar pekerjaanya, sebaiknya yang mimpin Jakarta itu pihak yang memang ingin fokus menyelesaikan masalah-masalah, bukan orang yang sedang nyari tangga untuk karir politik berikutnya, Jakarta jangan terus-terus dijadikan sebagai ya batu pijak, batu loncatan,” tegasnya.
Sudirman pun mengaku siap jika nantinya harus bersaing head to head dengan Anies Baswedan, yang pernah didukung olehnya di Pilpres 2024 lalu.
“Jangan dilihat head to head-nya gitu ya, kompetisi apapun semakin banyak peserta yang punya ketulusan, yang punya keikhlasan, yang punya visi, punya kemampuan, semakin baik,” tegasnya.