HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengakui bahwa maskapai penerbangannya memang mengalami keterlambatan dan penurunan performa saat melayani penerbangan para jemaah haji Indonesia.
“Kita tidak menafikkan soal keterlambatan-keterlambatan yang ada. Kita selalu komunikasikan dengan Kemenag, dalam hal ini Dirjen Haji,” kata Irfan dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com hari ini.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas situasi buruk pelayanan penerbangan haji 2024. Berbarengan dengan itu, Garuda Indonesia berjanji akan melakukan perbaikan demi kepuasan para pelanggannya, termasuk dalam hal ini Kemenag yang menjadi penyelenggara haji.
“Soal perfomance ini sangat memahami, dan kita menyampaikan permintaan maaf dan upaya kita untik melakukan perbaikan-perbaikan dan kita sampaikan ke Kemenag penyebabnya,” ujarnya.
Sekadar diketahui Sobat Holopis, bahwa keberangkataan jemaah haji Indonesia yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 41 Embarkasi Donohudan (SOC-41) tertunda karena kerusakan mesin pesawat Garuda Indonesia. Penundaan keberangkatan berlangsung cukup lama, hingga empat jam.
SOC 41 seharusnya berangkat jam 07.40 WIB. Saat itu, posisi jemaah sudah berada di lokasi fastrack Bandara Solo. Karena pesawat mengalami kerusakan mesin, dan diperkirakan perbaikannya lama, maka jemaah dikembalikan ke asrama haji.
“Kita tegur keras ke Garuda. Saya mendapat laporan bahwa jemaah haji SOC-41 marah besar dan kecewa dengan layanan Garuda Indonesia. Delay sampai empat jam,” terang Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani di Jakarta, Kamis (23/5) kemarin.
Setelah tertunda, jemaah SOC 41 akhirnya diberangkatkan dengan pesawat yang seharusnya dipakai oleh SOC-42, pukul 12.17 WIB. Menurut Sekjen, ini solusi instan yang diberikan Garuda akan tetapi meninggalkan masalah baru terkait dengan keberangkatan jemaah SOC-42.
“Delay ini memunculkan efek domino. Karena, SOC-41 terbang dengan pesawat yang seharus memberangkatkan SOC 42, maka keberangkatan SOC-42 juga tertunda, bahkan hingga sampai tujuh jam,” jelas Kang Dhani, panggilan akrabnya.
“Seharusnya SOC-42 berangkat pukul 17.30 sore ini (Kamis, 23 Mei 2024 – red) juga tertunda hingga tujuh jam kemudian baru terbang,” sambungnya.
“Belum lagi keberangkatan SOC-43 yang saat ini sudah ada di Asrama Haji Donohudan, mereka juga menunggu kepastian berangkat dari jadwal semula jam 24.00 malam ini (Kamis, 23 Mei 2024 – red). Saya mendapat laporan keterlambatan keberangkatan SOC-43 sampai 17 jam,” katanya lagi.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief menegaskan pihaknya akan melayangkan Surat Pernyataan Kecewa dan Protes Keras kepada Garuda. Kemenag meminta Garuda Indonesia memberikan akomodasi karena masa tinggal jemaah SOC-43 di asrama haji sudah habis. Jemaah kloter berikutnya juga akan masuk asrama haji.
Baca selengkapnya di halaman kedua.