Himpera berharap keberadaan kementerian perumahan akan memberikan kewenangan melakukan sinkronisasi dan kolaborasi di bidang pembiayaan, baik dari lembaga pemerintah maupun swasta. Dengan kewenangannya yang ada bisa melakukan inovasi pembiayaan agar permasalahan rumah subsidi untuk MBR tidak berkutat soal keterbatasan kuota dan itu terus berulang setiap tahunnya.
Selain itu, Ari juga mengingatkan pemerintah untuk secepatnya merealisasikan janji penambahan kuota dana subsidi perumahan yang diperkirakan bulan Juli atau selambat-lambatnya bulan Agustus mendatang akan habis. Penambahan kuota ini sangat urgent mengingat dana untuk rumah subsidi ini tak hanya berdampak positif ke pengembang, tapi juga ke ratusan industri terkait.
“Saya prediksi kuota 166 ribu unit rumah tahun ini akan habis pada bulan Juli atau selambat-lambatnya bulan Agustus mendatang. Kuota tahun lalu 220 ribu unit dan realisasinya mencapai 230 ribu unit. Himperra berharap kepada pemerintah agar kuota subsidi tahun 2024 minimal sama dengan realisasi tahun lalu, sebesar 230 ribu unit. Kalau tidak ditambah, dampak negatifnya akan sangat besar, termasuk ke para MBR” tegas CEO Riscon Group itu.