HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi mengungkapkan, banyak konten judi online yang menyusup ke situs-situs resmi milik pemerintah dan instansi pendidikan.
Berdasarkan data Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), ada sebanyak 17.001 konten yang bermuatan judi online yang menyusup ke situs resmi pemerintah, serta 14.823 konten yang menyusup di situs lembaga pendidikan.
Praktik yang disebut Budi Arie ini sebagai konten phising ini terlihat ketika situs pemerintah dibuka. Dalam konten tersebut bahkan sudah tertaut ke website-website judi online.
“Jadi itu semacam ada situs resmi apa disisipkan konten judi online, tapi bukan ads (iklan),” beber Budi Arie usai dalam keterangannya, seperti dikutip Holopis.com, Rabu (22/5).
Budi Arie mengakui bahwa pemberantasan kejahatan digital ini tidak lah mudah. Namun sejak 17 Juli 2023 hingga 21 Mei 2024, pihaknya telah men-take down 1.904.246 atau 1,9 juta konten judi online yang beredar luas di internet.
Selain itu, sebanyak 5.364 rekening dan 555 dompet elektronik atau e-wallet yang terafiliasi dengan judi online juga sudah diajukan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI) untuk dilakukan pemblokiran.
Budi menegaskan, bahwa pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan berbagai platform digital, seperti Google dan Meta, guna menelusuri adanya perubahan-perubahan kata kunci terkait dengan judi online.
“Ini yang terus kita kejar supaya pemberantasan judi online di tingkat hulu bisa kita selesaikan,” kata Budi Arie.
Lebih lanjut, Budi Arie menyampaikan, bahwa pemerintah kini tengah mematangkan rencana pembentukan satgas pemberantasan judi online untuk memutus ekosistem judi online.
Nantinya, satgas ini akan dipimpin oleh Menko Polhukam Hadi Tjahjanto sebagai Ketua Satgas, lalu Budi Arie sebagai Ketua Bidang Pencegahan, dan Kapolri Listyo Sigit sebagai Ketua Penindakan.