HOLOPIS.COM, JAKARTA – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada Pemilu 2024 dipastikan tidak lolos ke Senayan, karena hasil suara di Pemilu 2024 yang hanya sebanyak 5,7 juta suara atau 3,8 persen, dibawah batas ambang parlemen yang sebesar 4 persen.
Menanggapi hal itu, Sekretaris Majelis Pakar DPC PPP Kabupaten Surakarta, Johan Syafaat menuntut Plt Ketua Umum DPP PPP, Muhamad Mardiono mundur dari jabatannya sebagai pimpinan partai berlambang ka’bah tersebut.
“Kami kader akar rumput sangat kecewa dengan hasil itu. Maka Mardiono harus mundur,” kata Johan dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com, Rabu (22/5).
Johan menilai, Mardiono tidak serius dalam mengurus partai. Ia bahkan menilai Mardiono tak mampu membaca situasi dan perkembangan politik yang ada. Sehingga PPP memperoleh hasil terburuk dalam sejarah pemilu di Indonesia.
“Ukuran kegagalan sudah jelas Mardiono minim strategi, tidak peka membaca situasi dan perkembangan politik,” ujar Johan.
Dia pun menambahkan, bahwa kegagalan meloloskan PPP melalui MK menambah bukti bahwa Mardiono tidak serius memperjuangkan PPP untuk lolos. “Gugatan ke MK tidak didampingi pengacara yang profesional. Terkesan main-main,” tandas Johan.
Sebagai kader partai, Johan sangat berharap MK dapat mengabulkan gugatan PPP hingga lolos ke Senayan karena PPP adalah satu-satunya partai yang berasaskan Islam sebagai wadah aspirasi politik umat Islam di Indonesia.