HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati menyampaikan, bahwa pemerintah memasang target pertumbuhan ekonomi di tahun 2025 berada di atas 5 persen, yakni di kisaran 5,1 hingga 5,5 persen.
Hal itu sebagaimana disampaikan Sri Mulyani Indrawati dalam Rapat Paripurna DPR tentang Penyampaian Pemerintah terhadap Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal, Senin (20/5).
“Pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi dan berkualitas yang pada 2025, diperkirakan berada pada kisaran 5,1 persen hingga 5,5 persen,” kata Sri Mulyani seperti dikutip Holopis.com, Selasa (21/5).
Dia menyebut, pertumbuhan ini akan ditopang oleh terkendalinya inflasi, kelanjutan dan perluasan hilirisasi sumber daya alam (SDA), pengembangan industri kendaraan listrik, serta digitalisasi dan agenda perubahan iklim melalui ekonomi dan energi hijau.
“Laju pertumbuhan ini diharapkan akan menjadi pondasi yang kuat untuk pertumbuhan yang lebih tinggi pada tahun yang akan datang,” ujar Menkeu.
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani memprakirakan yield SBN Tenor 10 tahun bakal berada di kisaran 6,9 hingga 7,3 persen. Prakiraan itu berdasarkan pertimbangan risiko dan ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi.
Kemudian nilai tukar Rupiah terhadap dolar AS diperkirakan berada di rentang Rp15.300-Rp16.000. Sedangkan inflasi diperkirakan dapat dikendalikan pada kisaran 1,5 hingga 3,5 persen.
Dengan mencermati tensi geopolitik saat ini yang masih berlanjut, maka pemerinah memberikan asumsi atas harga minyak mentah Indonesia di angka USD75-85 per barel; lifting minyak bumi 580 ribu-601 ribu barel per hari; dan lifting gas 1.004-1.047 ribu barel setara minyak per hari.
