HOLOPIS.COM, JAKARTA – Israel tampaknya masih memegang teguh pendirian mereka untuk menyerang Palestina hingga membasmi Hamas sampai ke akar-akarnya.

Keputusan itu tetap dipertahankan meskipun semakin banyak korban jiwa Palestina yang berjatuhan.

Pasukan Israel saat ini sudah mengambil alih beberapa wilayah di Rafah, yang merupakan kota aman terakhir di Palestina.

Kementerian Kesehatan Gaza dan Layanan Darurat Sipil mengatakan bahwa tim mereka menerima puluhan panggilan telepon mengenai korban jiwa.

Namun upaya pencarian tak bisa mereka lakukan karena adanya serangan darat, dan pemboman udara yang sedang berlangsung.

“Hari ini adalah masa tersulit dalam hal pengeboman pendudukan, serangan udara, dan penembakan tank terjadi hampir tanpa henti,” demikian disampaikan salah satu warga yang menjadi korban, dikutip Holopis.com, Minggu (19/5).

Sementara itu saat ini sudah ada sekitar 800.000 orang meninggalkan kota Rafah untuk menyelamatkan diri.

Para warga ini tidak memiliki tempat tertentu yang aman untuk menyelamatkan diri. Namun sebagian dari mereka pergi ke Khan Younis.

Amerika Serikat Tak Setuju dengan Serangan Rafah

Meskipun selama ini merupakan sekutu terdekat Israel, Amerika Serikat mengatakan bahwa mereka tidak setuju dengan serangan Rafah yang dilakukan Israel.

Apalagi, Rafah adalah wilayah yang terletak di perbatasan Mesir, dan merupakan daerah aman terakhir di Palestina.

Namun Israel tampaknya tak peduli dengan desakan Amerika dan tetap melangsungkan serangan di Rafah. Mereka pun tak ragu untuk mengusir masyarakat yang ada di sana.