HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kepala Basarnas Jakarta, Desiana Kartika Bahari menyampaikan bahwa sampai dengan saat ini pihaknya masih menunggu proses investigasi yang dilakukan oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) terkait dengan penyebab kecelakaan pesawat Tecnam P20006T dengan nomor registrasi body PK-IFP.
Namun pendapat sementara, penyebab utama jatuhnya pesawat milik Indonesia Flying Club tersebut akibat cuaca buruk yang tengah melanda ketika pesawat terbang.
“Kami belum bisa jawab. Kalau melihat cuaca, pada saat kejadian hujan lebat,” kata Desiana dalam keterangannya, Minggu (19/5) seperti dikutip Holopis.com.
Selama proses evakuasi, kata dia, pihaknya mengalami sedikit kendala karena kondisi badan pesawat dalam keadaan hancur. Sehingga, evakuasi yang dilakukan petugas SAR gabungan pun diperlukan kehati-hatian.
“Dari yang pertama sampai akhir 15 menit, untuk proses penyelamatan kita dibantu oleh peralatan ekstrikasi,” ujarnya.
Untuk proses selanjutnya, tim penyelamat dan pertolongan akan melakukan evakuasi terhadap puing dan badan pesawat, untuk dibawa ke Pondok Cabe.
“Untuk proses evakuasi kita kerahkan petugas dari Basarnas Jakarta dan BSD, total ada 10 orang. Tapi untuk proses evakuasi badan pesawat itu nanti akan dilakukan oleh pihak KNKT,” terangnya.
Kronologi Kejadian
Sebelumnya, pesawat latih tersebut terbang dari Bandara Pondok Cabe menuju Bandara Salaknagara Tanjung Lesung pada pukul 11.36 WIB. Kemudian para awak pesawat tersebut kembali mengudara pada pukul 13.30 WIB untuk kembali dari Tanjung Lesung menuju Pondok Cabe.
Namun pada pukul 13.43 WIB, pesawat dinyatakan hilang kontak, hingga akhirnya Kementerian Perhubungan mengonfirmasi pada pukul 14.30 WIB, bahwa pesawat yang mengangkut 3 (tiga) awak tersebut jatuh di Lapangan Sunburst BSD, Serpong, Tangerang Selatan.
Tiga awak yang ada di dalam pesawat meninggal dunia. Mereka antara lain ; Pulung Darmawan (pilot), Mayor TNI (purn) Suwanda (co-pilot), dan Farid Ahmad (teknisi pesawat).
Seluruh jenazah sudah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarat Timur untuk dilakukan proses outupsi.