HOLOPIS.COM, JAKARTA – Aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia selama sepekan terakhir ini terbilang cukup deras, setelah Bank Indonesia (BI) mengerek suku bunga acuannya menjadi 6,25 persen akhir April lalu.
Berdasarkan data yang disampaikan BI, aliran modal asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia dalam kurun waktu 13 – 17 Mei 2024 mencapai Rp 22,06 triliun.
“Berdasarkan data transaksi 13 – 16 Mei 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat beli neto Rp 22,06 triliun,” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip Holopis.com, Sabtu (18/5).
Tercatat pada pekan ini, investor paling banyak memburu Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Pasalnya, nilai modal asing yang masuk ke instrumen ini mencapai Rp 19,17 triliun.
Selain itu, aliran modal asing juga masuk ke instrumen Surat Berharga Negara (SBN), dengan nilai mencapai Rp 5,30 triliun. Sementara di pasar saham, kembali terjadi aliran modal asing keluar mencapai Rp 2,40 triliun.
Dengan perkembangan tersebut, data setlemen hingga 17 Mei 2024 mencatat adanya aliran modal asing masuk sebesar Rp53,18 triliun ke instrumen SRBI sejak awal tahun ini.
Namun di sisi lain, BI juga melaporkan sejak awal tahun hingga 17 Mei 2024 tercatat adanya aliran modal asing yang keluar di pasar SBN sebesar Rp 42,27 triliun, dan di pasar saham sebesar Rp 2,05 triliun.
Seiring dengan perkembangan tersebut, premi credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun tercatat berada ke level 68,98 bps pada 16 Mei. Angka ini menurun bila dibandingkan pada 10 Mei 2024 yang sebesar 71,58 bps.