HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ibadah kurban merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan setiap Hari Raya Idul Adha. Dalam memilih hewan kurban, masyarakat harus memastikan bahwa hewan tersebut dalam kondisi sehat.

Dosen Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Panjono mengatakan, bahwa masyarakat dapat memastikan kesehatan hewan kurban, khususnya sapi dengan mengenali penampilan fisik maupun tingkah lakunya.

“Penampilan fisik sapi kurban yang sehat antara lain, moncongnya segar, bersih, tidak berbuih, tidak berbau, dan tidak terlihat adanya luka,” kata Panjono dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Jumat (17/5).

Panjono menjelaskan, hewan kurban khususnya sapi yang sehat juga dapat dikenali pada tracak kaki, dimana tracak kaki pada sapi yang sehat menyerupai tempurung kelapa yang tertelungkup.

Selain itu, sapi yang sehat juga nampak pada matanya yang bersih, bersinar, tidak merah, dan tidak ada kotoran. Tak hanya itu, pantat maupun anus sapi sehat juga bersih dan tidak ada tanda-tanda mencret.

“Kalau sapi mencret jelas itu tanda-tanda sakit,” ujar Panjono.

Tak hanya dari fisik, kriteria sapi yang sehat juga dapat dilihat dari tingkah lakunya, dimana sapi sehat akan terlihat cukup aktif dan tidak lesu. “Nafsu makannya bagus dan menunjukkan aktivitas memamah biak,” kata dia.

Dia mengimbau, masyarakat jeli dan tidak sembarangan dalam memilih hewan kurban sebab syarat utama hewan kurban adalah sehat dan tidak cacat.

Panjono juga mengimbau panitia kurban untuk merawat dengan baik sapi kurban yang telah dibeli oleh masyarakat jauh-jauh hari.

“Jangan sampai setelah dibeli dan dipelihara sapi justru menurun kondisi tubuhnya atau bahkan jatuh sakit,” ujar dia.

Lebih lanjut, Panjono juga meminta masyarakat untuk tetap mewaspadai munculnya penyakit mulut dan kuku (PMK) serta lumpy skin disease (LSD), meskipun saat ini kasus kedua penyakit tersebut relatif rendah.

“Keduanya merupakan dua jenis penyakit yang masih menjadi wabah,” ucap dia. (ANT)