HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati mengatakan, bahwa Indonesia memiliki sebuah tradisi yang bisa dibilang unik. Tradisi unik itu terlihat pada masa-masa transisi pemerintahan seperti sekarang ini.

Dia menjelaskan, bahwa pemerintahan era kabinetnya yang dipimpin oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berakhir pada Oktober 2024. Di saat yang sama, pemerintahan baru yang nantinya akan dipimpin oleh Presiden Terpilih, Prabowo Subianto akan dimulai.

Uniknya, perancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pemerintahan baru tersebut justru dilakukan oleh pemerintahan saat ini, yang mana hal tersebut merupakan sebuah tradisi yang dilakukan setiap masa transisi pemerintahan.

“Pada periode transisi ini, di mana Indonesia sangat unik, yang mana pemerintahan akan berakhir pada Oktober 2024, dan pada waktu yang sama pemerintahan baru akan mulai. Tapi anggaran untuk pemerintah selanjutnya sedang disiapkan oleh pemerintahan saat ini,” kata Sri Mulyani dalam keterangannya seperti dikutip Holopis.com, Rabu (15/5).

Oleh karena itu menurut Sri Mulyani, koordinasi dan konsultasi antara pihaknya dengan pihak Prabowo sangatlah penting untuk dilakukan, agar desain postur APBN nantinya akan sesuai dengan arah kebijakan pemerintahan mendatang.

Adapun perancangan APBN akan dilakukan sebagaimana siklus tahunan yang tetap melibatkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ia pun memastikan, Indonesia sudah terbiasa dengan perumusan APBN untuk pemerintahan baru.

Hal ini sebagaimana dilakukan pada periode transisi kepemimpinan Megawati Soekarnoputri ke Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta transisi dari SBY ke Jokowi.

“Kita telah memiliki tradisi transisi, yang mana relatif bisa ditangani,” tandasnya.